Serba Salah

1532 Words

Nidya merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Gara-gara lehernya di gips, ia tidak bisa tidur miring atau pun telungkup sesuai keinginannya. "Sial, dia hanya bisa membuatku susah," gumam Nidya. Mata Nidya melirik ke arah pintu saat Mat masuk dengan membawa wadah yang ia pegang. "Apa kamu bisa bangun sendiri?" tanya Mat. "Untuk apa?" Bukannya menjawab Nidya malah balik bertanya. "Aku akan membersihkan tubuhmu," jawabnya. "Tidak usah, aku lelah dan ingin beristirahat saja." Mat yang memang keras kepala tak menerima penolakan dari Nidya. Ia menyimpan wadah yang ia bawa, lalu mengangkat tubuh Nidya, membawanya ke kamar mandi. "Apa yang kamu lakukan, aku bilang aku bisa mandi sendiri!" protes Nidya. Mat tak mempedulikan ucapan Nidya, ia menepis tangan Nidya yang terus menghalangi tangann

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD