"Oke kak, kita bakalan lakuin itu. Cuman 7 hari aja kan?" tanya Elang membuat Keisha terkejut karena Elang membuat keputusan tanpa bertanya kepada dirinya.
"Lang, kok setuju aja sih Lang" ujar Keisha protes kepada Elang.
"Tenang aja Kei, semuanya bakalan baik- baik aja. Setelah 7 hari, kita bakalan bebas dari permainan ini Kei" ujar Elang menenangkan Keisha.
Tapi kita beda Lang, lo ga suka sama gua. Sedangkan gua suka sama Lo. Setelah 7 hari, mungkin kita bakalan pisah dan gua bakalan hanyut sama permainan hati gua sendiri.
"Setelah 7 hari, kalian akan bebas, tapi kalian juga harus ingat kalian boleh meneruskan hubungan kalian itu" ujar Della.
"Tenang aja kak, kita udah komitmen ga akan nerusin hubungan itu kok" ujar Elang.
"Hati- hati, kadang komitmen cuman bertahan sehari dua hari aja" ujar Kak Geri.
"Kalian sekarang boleh kembali ke tempat duduk kalian yang tadi. Inget ya, kalian sekarang udah pacaran" ujar Kak Della.
Keisha dan Elang pun kembali ke tempat duduk mereka berdua, dan sekarang sedang ramai karena sedang istirahat namun hanya istirahat di GOR 45 saja. Saat mereka kembali banyak sorakan cie cie yang terdengar. Sementara itu, di ruang panitia Adam sedang di tanyai oleh beberapa anggota OSIS 45 karena ia tadi menyebutkan clue yang bisa membuat Keisha dan Elang menemukan banyak anggota OSIS.
"Lo suka kan sama Keisha, iya kan Dam?" tanya Della kepada Adam.
"Kalo gua suka emang kenapa? Bukan urusan kalian juga kan?" tanya Adam.
Mereka pun diam dan akhirnya kembali ke pekerjaan mereka masing- masing.
Di GOR 45, tiba- tiba Keisha dan Elang menjadi bahan pembicaraan satu GOR 45. Di kelas 10 IPS 2 pun juga begitu, yang tadinya mereka tidak mengetahui siapa Keisha, saat ini mereka pun menjadi tahu dan kenal dengan Keisha.
Saat ini, rasanya Keisha benar- benar ingin pindah sekolah saja, ia tidak ingin berada di SMA 45 ini. Apalagi dengan permainan konyol ini.
Keisha pun masih diam saja, sementara Elang sudah berbicara dan bercanda dengan siswa yang lainnya. Namun saat melihat sedari tadi Keisha diam saja, Elang pun memutuskan untuk bertanya kepada Keisha.
"Kei, Keisha? Lo ga papa? Lo marah ya sama gua soal tadi?" tanya Elang.
"Ah gua ga papa kok Lang, lo tenang aja. Gua ga marah" ujar Keisha.
Kemudian acara di GOR 45 pun selesai, saat ini mereka di pindah kan lagi ke kelas mereka dan di serahkan kepada pemandu kelas mereka. Kelas Keisha pun sudah berbaris untuk kembali ke kelas, saat Keisha akan berbaris sesuai absen, Elang tidak memperbolehkannya. Karena tadi Keisha datang bersma dengan Elang dan harus pulang juga bersama dengan Elang.
Mungkin jika hubungan mereka biasa saja, Keisha tak apa. Namun sekarang mereka dalam hubungan pacaran dan Keisha ingin sedikit menjaga jarak dengan Elang. Karena jujur saja, Keisha tidak ingin terbuai dengan hubungan yang hanya akan terjalin selama 7 hari ini. Keisha tidak ingin, nanti ia di terbangkan tinggi, namun di jatuhkan juga.
Keisha pun berjalan bersama dengan Elang menuju ke kelasnya, banyak pasang mata yang menatap mereka berdua kala mereka melewati koridor sekolah. Sesampainya mereka di kelas, mereka langsung di tanyai oleh Kakak Pemandu mereka berdua. Sebenarnya Kakak Pemandu sudah yakin jika tagertnta ada di kelas ini, namun mereka tidak bisa menduga siapa yang akan menjadi target secara pasti. Dan ternyata orang itu adalah Keisha dan juga Elang.
Setelah itu, mereka mendapatkan materi. Dan setelah materi mereka selesai, bel istirahat pun berbunyi. Keisha tidak ingin kemana mana kali ini. Karena Keisha tidak mau jika Keisha menjadi bahan pembicaraan seluruh sekolah, padahal sudah terjadi.
Saat istirahat berlangsung, semuanya pun berangsur- angsur mulai meninggalkan kelas dan pergi ke kantin. Elang pun juga akan pergi ke kantin, namun ia melihat jika sedari tadi Keisha hanya diam saja. Ia pun mendekati Keisha.
"Kei, ke kantin yuk sama gua. Gua jajanin deh" ujar Elang.
"Cie Elang langsung gas nih ya Lang. Eh udah jadian deng" ujar Sean yang merupakan salah satu teman dekat Elang yang berkenalan sejak tadi pagi.
Mendengar itu pun Keisha tidak mengiyakan ajakan dari Elang tersebut.
"Ga usah Lang, gua di sini aja Lang. Lo ga papa kalo mau ke kantin" ujar Keisha.
"Ya udah gua ke kantin dulu ya. Nanti gua beliin lo deh" ujar Elang sembari keluar dari kelas 10 IPS 2 bersama dengan Sean.
Sementara itu, Keisha masih diam sendiri di dalam. Sebenarnya ia sangat lapar. Namun ia tidak ingin menjadi bahan omongan seluruh siswa SMA 45.
Tak lama kemudian, ada teman kelas Keisha yang mendekati Keisha. Seinget Keisha, cewek ini bernama Ina. Ina pun menyapa Keisha.
"Hai Keisha" ujar Ina kepada Keisha membuat Keisha sedikit terkejut.
"Eh Hai juga Ina. Kamu ga pergi ke kantin?" tanya Keisha.
"Ini mau pergi, tapi sama lo ya" ujar Ina membuat Keisha semakin terkejut.
"Sama gua? Kenapa sama harus sama gua?" tanya Keisha kepada Ina.
"Gua mau jadiin lo temen pertama gua di sini. Kebetulan, gua juga belum punya temen di sini. Jadi mulai sekarang kita temenan ya. Yuk ke kantin sekarang" ajak Ina.
"Eh tapi Ina, gua ga mau ke kantin" ujar Keisha kepada Ina.
"Ini bukan kantin kok. Gua jamin kalo lo takut sama omongan siswa siswa yang bicarain lo. Lo ga akan dapetin di situ. Ayo gua keburu laper nih. Dan lumayan juga nih istirahatnya tiga puluh menit" ujar Ina membujuk Keisha.
"Tapi di mana? Lo yakin ga ada orang yang bakalan bicarain gua?" tanya Keisha memastikan lagi kepada Ina untuk hal itu.
"Gua yakin. Makanya ayo kita ke sana sekarang mumpung masih dua puluh lima menitan ini lho. Masih banyak waktu buat makan" ujar Ina.
Keisha pun pada akhirnya setuju, dan Keisha pun mengikuti Ina pergi ke tempat yang di maksudkan oleh Ina tersebut. Mereka berdua menuju ke halaman belakang sekolah, dan betapa terkejutnya Keisha karena di halaman belakang sekolah ada jalan kecil menuju ke sebuah warung yang sangat ramai. Hal itu membuat Keisha pun berhenti sejenak dalam berjalan. Ia memikirkan kata Ina tadi tentang tidak akan ada orang yang membicarakan Keisha di sana. Tapi ini sangat ramai sekali.
"Na, ini rame banget loh Na. Ga mungkin mereka ga bicarain gua" ujar Keisha.
"Ya satu dua orang lah Kei, lagian di situ cowok semua at least mulutnya ga se ganas cewek kan Kei. Tenang aja lah Kei. Ayo masuk" ujar Ina lagi.
"Cowok semua? Ntar gimana kalo kita kenapa napa Na?" tanya Keisha dengan cemas.
"Ga bakalan, di sana ada abang gua Kei. Lagian mereka mana berani sama gua. Btw buat informasi lo aja ya. Kecil kecil gini gua tuh sabuk hitam" ujar Ina dengan bangga.
"Lo yakin beneran nih ga papa Na?" tanya Keisha masih mencari kepastian.
"Serius Kei, ayo masuk. Kalo lo kenapa napa gua yang tanggung jawab" ujar Ina yakin.
Keisha pun berjalan mengikuti Ina, saat mereka masuk ke warung itu para cowok- cowok itu seperti sudah biasa melihat Ina. Mereka malah lebih tertarik ke Keisha yang saat ini masih menjadi trending topic di SMA 45 karena dia menjadi target tahun ini.
Dan ini cukup menarik bagi mereka, karena seorang target saat ini sedang bermain di sarang nya si pembuat permainan ini.
"Ina, gua takut nih Na. Mereka ngeliatin gua gitu banget" ujar Keisha yang membuat Ina langsung melihat ke arah samping kanan, depan, dan juga kiri.
"Woy bang, jaga tuh mata bang. Mau apa gua colok" ujar Ina yang membuat mereka semua pun mengerlinhkan matanya dengan malas.
Saat ini Keisha dan Ina pun sampai di warung bagian paling dalam, dan saatbdinsana. Ia langsung melihat Ina berlari ke arah gerombolan di satu meja yang jika mereka semua yang di sini berada di satu genk, Keisha yakin bahwa gerombolan itu adalah para ketua dari genk tersebut atau bisa di bilang anggota inti.
"Abang, Ina bawa temen. Nanti traktir ya bang hehehe" ujar Ina sembari memeluk abangnya dari belakang. Dan setelah Ina mengatakan bahwa ia membawa teman, seluruh orang yang ada di meja tersebut pun menengok ke belakang Ina. Di mana saat ini Keisha sedang berdiri. Sewaktu mereka menengok, Keisha sangat terkejut.
Mereka adalah anggota OSIS cowok SMA 45, dan orang yang Ina sebut sebagai abangnya tadi itu adalah Geri orang yang berada di ruang OSIS 45 bersama dengan Adam. Luna melihat lagi mereka semua, dan di sana juga ada Adam.
"Hai Keisha, kita ketemu lagi" ujar Adam menyapa Keisha yang di balas Keisha dengan senyuman. Karena saat ini Keisha masih terkejut.
"Kei sini duduk Kei, abis itu kita pesen makan terus makan deh" ujar Ina.
"Iya Kei ga usah sungkan kalo di sini Kei. Duduk aja" ujar Adam sembari memberikan space kepada Keisha untuk duduk. Dan saat ini Keisha pun sudah duduk di dekat Adam, sementara Ina duduk di dekat Geri.
Iya sih ga banyak yang ngomong in gua. Tapi mereka semua ini orang yang jadiin gua target. Ck Ina, awas ya lo nanti. Hih. Batin Keisha sedikit ngambek dengan Ina.
"Mau makan apa Kei? Di sini ada nasi goreng, ada mi goreng, ada mi rebus, ada... ada apa lagi ya. Pokoknya banyak deh Kei" ujar Ina bertanya kepada Keisha.
"Gua mau mie goreng aja Na, minumnya Jus Jambu" ujar Keisha membuat Ina pun mengangguk dan dia memesan dengan cara berteriak.
"Lo belum terbiasa ya sama Ina, ga papa. Besok juga lo terbiasa jadi temennya dia wkwkwk. Dia emang agak aneh orangnya" ujar Adam mengajak ngobrol Keisha membuat Keisha tak tahu harus menjawab apa.
Sementara itu, Elang dengan secepat mungkin menghabiskan makanannya di kantin, karena ia paham mengapa Keisha tidak mau keluar dari kelas untuk sekedar pergi ke kantin. Hal itu karena saat mereka keluar, pasti ada saja orang yang membicarakan mereka yang menjadi target tahun ini.
Elang pun sudah membeli beberapa roti, camilan, dan milo untuk Keisha, dengan berjalan cepat ia pun akhirnya sampai di kelas. Namun sesampainya di kelas, Elang sama sekali tidak melihat Keisha di kursinya, mau pun di segala penjuru kelas.
Akhirnya, Elang pun bertanya kepada temannya yang sedari tadi berada di kelas.
"Dian, lo tadi liat Keisha pergi ke mana ga?" tanya Elang dengan khawatir.
"Ya ampun pasangan baru gini kali ya. Baru ilang bentaran aja udah khawatir minta ampun ya" ujar Dian meledek Elang.
"Tadi sih gua liat dia pergi sama Ina. Mungkin mau ke kantin kali Lang" ujar Dian.
"Oke deh makasih ya Yan" ujar Elang kepada Dian.
Syukur deh kalo Keisha dah mau ke kantin, terus ini gimana dong. Ga papa lah kasih ke laci nya Keisha aja. Kali aja istirahat kedua nanti Keisha kelaperan.