Diva berdecak. "Lo salah orang, Bambang!" sentaknya kesal dengan suara yang naik beberapa oktaf. "Harusnya lo ngomong gitu ke Brisya bukan ke gue!" "Ogah!" sahut Juna cepat. "Nggak mau gue ngomong sama cewek jadi-jadian macam dia." Juna bergidik geli. "Udah sok kaya, muka tembok lagi." Sekali lagi Diva memutar bola mata. Juna itu tampan, nyaris tanpa cela. Sayangnya Juna playboy, selain itu Juna juga memiliki lidah setajam pedang yang selaku berkata pedas seperti yang baru saja didengarnya. Kalau ia tidak menyukai seseorang maka Juna akan mengejek orang itu sampai ke bagian terendah. "Duh, tu mulut, ya, ngomongnya suka benar." Diva tertawa kecil. "Pengen gue cipok pake sepatu Converse gue...." "Bilang aja lu mau pamer sepatu baru!" potong Juna cepat. "Nggak mau gue, Be. Mending dicip