kambali kekota asal
Pada saat in ..." Di sebuah lembah gunung yang di sebut Gunung Kamoro Jaya. Seorang Pria dengan mata terpejam berdiri menghirup udara segar alam di sekitar pegunungan. Tidak akan ada yang menyangka, lelaki ber usia 26 tahun ini dengan perawakan tubuh tampak lemah.
Baru saja membunuh musuh musuhnya yang berjumlah 10 ribu orang dengan tangannya sendiri.
Dia bahkan tidak tampak kelelahan sama sekali. Gemuruh angin kencang meniup mantel Militer ke balakang. Terlihat gambar Pola Naga berwarnah kunung emas di bagian d**a semakin memancarkan keagungannya."
" Dewa perang, apakah Tuan sudah yakin dengan keputusan Tuan,?"
Saat ini, seorang berpangkat Mayor Jenderal sedang berlutut menanyakan keputusan atasannya yang tiba tiba.
Ada jejak ketidak relaan dari nada suaranya.
"Iyah, sudah waktunya aku kembali." Jawab Dewa Perang.
"Mayor Rodric." Siap Dewa Perang.! Sampaikan ke semua jendral,?" tetap dimarkas, dan jaga perbatasan, jangan terlena dengan kemenangan hari ini. Ini hanyalah permulaan. Katakan ke semua prajurit, tetap semangat berlatih dan tunggu aku kembali. Jangan biarkan satu orang musuh menginjak, kan kaki di perbatasan.?" Ucap Dewa Perang sambil menatap tajam ke arah garis perbstasan.
"Baik dewa Perang.! Jawab Rodric mantap kemudian berdiri memberi hormat dan kembali ke msrkas.
Setelah Mayor Rodric pergi, Dewa Perang kembali menutup mata dan larut dalam pikirannya.
"Sudah lima tahun aku tidak mendengar kabarmu, apalagi melihatmu."
" Istriku, tunggu aku,? Aku akan segerah kembali." Dewa perang bergumam.
Saat ini, di sebuah helikopter mendarat di hutan Amora. Pria yang mendapat julukan dewa perang turun masih dengan jubah mkliternya.
"Mayor Rodric, kalian kembalilah. Aku ingin menemui seseorang di hutan sini.
"Baik Dewa perang.! Hamba pamit." Umh.
Setelah Mayor Rodric dan beberapa jendral lainnya pergi, seorang lalaki tua berpakaian serbah putih muncul dengan tiba tiba di depan Pria yang di juluki Dewa Perang itu. Melihat lalaki tua muncul, Dewa Perang langsung berlutut memberi hormat."
"Kakek, cucumu memberi hormat!" Berdiri lah cucuku! " Baik."
"Cucuku, kamu sekarang adalah seorang jenderal. Kamu berhasil meraih impianmu menjadi orang besar. Kakek ikut bangga buatmu. Trimakasih kakek! Ini semua berkat kakek. "Tanpa kakek, aku juga tidak akan menjadi orang seperti sekarang ini. Ujar Dewa Perang.
"Umh!"
"Cucuku, kamu tiba tiba menemuiku pasti ada alasan."
"Katakan lah ada apa Cucuku,? "Tanya sang kakek.
"Benar kakek, aku sengaja datang menemui kakek karna ada dua alasan.
"Yang pertama soal istri dan putriku, dan yang kedua soal kekuatanku yang misterius.
"Umh baiklah! "kamu mau menanyakan yang mana dulu, aku akan memberitahu mu.? Ujar Pak tua.
"Kakek bagaimana kabar istri dan putriku,? Tanya Dewa Perang.
"Istrimu dan putrimu baik baik saja, hanya saja istrimu terlalu cantik. Entah sudah berapa Pria yang sudah mencoba melamarnya,?"ungkap pak tua.
Mendengar ini, seketika aura membunuh serasa mengelegar dari dalam jiwa Dewa Perang! Dia tidak akan menerima ada orang lain yang ingin mendekati istrinya.
Pak tua merasakan hawa membunuh cucunya, tersenyum kemudian mengingatkan.
"Cucuku, tenangkan dirimu. Meskipun ada banyak Pria yang menginginkan kecantikan istrimu, Namun tidak satu pun yang berhasil. Dia hanya tetap menunggu suaminya kembali.
"Benarkah,?" Iya. Pulanglah temui istri dan putrimu.! Jaga baik baik keluargamu.!
"Lalu bagai mana dengan kekuatan misterius itu kakek?" Tanya Dewa Perang penasaran.
"Cucuku, kekuatan misterius didalam dirimu sudah ada sejak kamu lahir. Hanya saja saat itu, aku menyegelnya karena suatu alasan. Ujar kakek dewa perang sambil menatap cucunya dengan ekspresi kasihan.
"Kakek apakah kakek bisa membuka kembali segel itu,?" Tentu saja cucuku.
Ungkap pak tua.
"Hanya saja, jika kakek membuka segelnya. Akan ada hal aneh yang terjadi pada dirimu selain kekuatanmu yang mungkin tiada tara.
"Hal apa itu kakek,?" Tanya Dewa Perang.
"Haiks kakek tidak tau cara memberitahu mu cucuku. Yang pasti hal ini tidak baik untukmu dan juga istrimu.?" Ujar paktua.
Saat ini, sang Dewa Perang sangat bingung dengan ucapan kekeknya. Dia menatap wajah kekeknya dengan ekspresi bertanya tanya. Dia bisa melihat kakeknya tidak membual soal ini.
"Kakek, hal tidak baik seperti apa sebenarnya maksudnya kakek,?"
"Cucuku, apa kamu benar benar ingin mengetahuinya?" Iya kakek! Jawab Dewa Perang mantap.
"Baiklah karna kamu ingin mengetahuinya
Maka kakek akan memberitahumu.
Setelah itu keputusan ada ditanganmu.
"Cucuku, dengar baik bik! Jika segel kekuatan kamu dibuka, maka kamu akan mengalami kelainan seksual.
"Apa ... !
Mendengar ucapan kakeknya, Dewa Perang sangat terkejut! Dia tidak menyangka di balik anugrah kekuatan misterius itu, ada hal yang tidak baik didalamnya. Meski pun Dewa Perang sepenuhnya belum mengerti, namun mendengar adanya kelainan seksual membuatnya tidak nyaman.
"Kakek, aku ingin tau sepenuhnya. Kelainan seksual seperti apa yang akan terjadi padaku jika aku membuka segel kekuatanku,?"tanya Dewa Perang ingin tahu.
"Kamu akan mengalami Fantasi seksual tentang istrimu,?" Ungkap Pak Tua.
"Apa ... ?" Maksud kakek?"
"Kamu akan selalu ingin melihat istrimu di jamah oleh orang lain.!
"Apa ... ?"
Dewa Perang benar benar ternganga dibutnya. Dia seakan tidak ingin percaya dengan hal ini, hanya saja kakek nya sendiri yang berkata demikian. Kakeknya tidak pernah berbohong padanya.
"Jadi apa keputusanmu cucuku.?" Tanya Pak Tua.
Dewa Perang mengerutkan kening berpikir dengan keras soal keputusan yang akan di ambil. Dia memejamkan mata lalu menarik nafas dalam dalam.
beberapa saat kemudian dia berkata, " kakek aku tidak ingin membuka segelku,?" Aku tidak mungkin mengorbankan istriku hanya untuk sebuah kekuatan. "Ujar Dewa Perang.
"Umh baiklah jika itu pilihanmu." Kalau begitu kakek pergi dulu. Kakek masih ada hal yang ingin kulakukan.! Ucap Pak tua.
"Baiklah kakek.!
Pada saat ini,
Di sebuah gedung yang berada di tengah kota Amora.
Dimana perlombaan tahunan antar sisws TK saat ini di diadakan oleh Pemerintah kota. Semua sekolah TK masing masing mengikut sertakan tiga murid mengikuti lomba tersebut.
Dan ajang perlombaan kali ini yaitu lombah menggambar dan puisi.
Saat ini siswa yang bertahan tinggal tiga peserta. dan salah satunya Prily Wijaya.
Yang mewakili TK Pemata hijau.
Suara teriakan sangat riuh didalam ruangan kali ini, masing masing guru serta murid memberikan sorak sorai guna menambah semangat untuk murid dan teman mereka yang masih berlanjut ke Final.
"Plok plok, Prily semangat, kami yakin kamu pasti menang.! Uhh ayo Prily.!
"Diana, kamu yang harus menang kalahkan lawanmu.!
"Sinta ayo,! Kamu harus menang.!
"Plok plok.! Tepuk tangan menggema didalam ruangan.
Hingga para juri menghentikan lomba menggambar karena waktu sudah dinyatakan habis.
Para juri bergegas mengumpulkan kertas gambar dan membawanya ke dalam ruang penilai untuk di nilai gambar peserta siapa yang lebih bagus atau menarik.
Karena jam sudah menjukan jam makan siang. Maka para juri memutuskan untuk mengumumkan siapa pemenang setelah jam makan siang selesai.
"Prily, ayo makan dulu,Nak,?" Ajak Naomi yang tak lain adalah guru TK Prily.
"Baik ibu guru.!
"Prily aku yakin kamu pasti menang." Ujar Angel memberi semangat. Angel adalah temain baik Prily di sekolah.
"Oh ya, kamu tadi gambar apa,?" Tanya Angel penasaran.
"Aku tadi gambar sebuah laut biru dan juga pantai. Dan di sana ada aku dan ibu serta ayah berdiri menikmati sanset." Jawab Prily dengan senyum ekspresi penuh harap.
Meskipun sejak dia lahir belum pernah melihat ayahnya, tapi dia yakin suatu saat ayahnya pasti kembali dan menemuinya.