Empat Puluh Delapan*

1563 Words

Anggita kembali ke ruang kerja Calvin setelah tadi mengantar kopi, dia membiarkan Calvin berkutat pada pekerjaannya. Namun sekarang sudah cukup malam, pria itu belum juga keluar dari ruang kerja. Sehingga Anggita mengetuk pintu ruangan tersebut dan masuk ke dalamnya. Ruangan itu cukup besar dengan lemari buku-buku di sisi kanan dan kiri. Beberapa trophy penghargaan dan piagam penghargaan Calvin pun dipajang di rak khusus. “Sudah waktunya makan malam,” tutur Anggita. Calvin melihat jam tangannya dan menutup laptopnya. “Aku mandi dulu, baru ke bawah,” tutur Calvin yang masih tampak sangat risau karena masalah ibunya. “Aku tunggu di ruang makan,” ucap Anggita dengan senyum tipisnya. Calvin hanya mengiyakan. Anggita keluar lebih dahulu menuju ruang makan. Ibu Calvin dan Bella sudah ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD