Tujuh Puluh*

1701 Words

“Ya, ingat,” sapa mereka bertiga dengan senyum tulus. Bukankah acara ini harusnya memang bertujuan untuk mempererat silaturahmi. “Aku mau minta maaf sama kamu Git, aku tahu sudah berlalu sangat lama, tapi dulu aku sering jahil sama kamu, mungkin karena aku iri lihat kamu yang berprestasi, waktu itu kita masih terlalu muda untuk mengerti semuanya, maafin aku ya,” tutur Miranda terdengar sangat tulus. Anggita dan kedua temannya saling tatap lalu melihat wajah Miranda yang memelas. “Iya aku ngerti kok, betul kata kamu, dulu kita masih terlalu muda,” jawab Anggita. Lalu Didu datang menghampiri mereka. “Hai, enggak gabung sama yang lain? Kamu baru pertama ikut reuni lagi kan Git?” sapa Didu. Anggita mengangguk. “Tadi sudah bertegur sapa sama yang lain juga, apa kabar Didu?” tanya Anggit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD