Enam Puluh Enam

1669 Words

Melissa mengatur napasnya yang berderu cepat, tubuhnya masih tak berbusana, buliran keringat seperti bercahaya diterpa sinar rembulan yang masuk melalui celah jendela kamar. Dia menoleh ke arah suaminya yang juga tampak kelelahan. “Kok malam ini bisa lama banget?” tanyanya pada akhirnya, setelah sejak tadi dia hanya mampu menikmati pergulatan panas mereka dengan durasi yang lebih lama dari biasanya, dia benar-benar mendapatkan kepuasannya hingga dua kali. Hessel memegang tangan Melissa dan mengecupnya. “Kamu pakai obat? Jangan lakukan lagi ya, efeknya bisa berbahaya,” ucap Melissa menyuarakan ketakutannya. Hessel hanya tersenyum tipis. “Ini hari ulang tahun kamu, aku hanya mau memberikan yang terbaik untuk kamu, aku enggak akan ulangi lagi, kecuali kamu yang meminta,” tutur Hessel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD