coba saja dulu
Alarm berbunyi, berkali-kali. Tapi saat ini Ardi sedang malas untuk bangun dan hanya melirik ke jendela di mana matahari nampaknya sudah muncul.
"Apakah hari ini kiamat? kenapa pagi-pagi Matahari terbit dari barat? sudahlah, aku akan melanjutkan tidurku. Tidak ada yang bisa kulakukan hari ini. "
jam di Handphone Ardi menunjukkan waktu jam 16.40, Alarm ini terus berbunyi dari pagi dan stelan tunda sampai sore pun berbunyi lagi. Ya ini bukan matahari yang terbit dari barat, melainkan Ardi yang sedang Frustasi akan apa yang dia Alami kemarin membuatnya tidak berdaya dan hanya bermalas-malasan di tempat tidur sampai lupa akan waktu.
kita akan memundurkan waktu ke beberapa hari sebelum itu semua terjadi. Tepatnya ini tanggal 3 Agustus 2021 dimana Ardi seperti biasanya bangun pagi untuk bekerja dan sarapan dengan istrinya, pemandangan yang sama. Istrinya selalu memancing tentang apa yang ia mau dan Ardi tidak dapat membelikannya, kemudian Ardi pergi tanpa sarapan dan langsung bekerja.
Sampai di tempat kerja dia di marahi atasannya yang di karenakan dia telat terus. Ardi hanya diam dan memulai harinya yang kacau seperti biasanya. Untuk sekarang Ardi diminta untuk Lembur bekerja karena dia telat terus, dan atasannya memintanya pulang lebih telat 1 jam dari biasanya.
"hei Ardi, Rajin sekali kamu hari ini" (ucap teman Ardi yang bekerja di satu perusahaan tempat Ardi bekerja).
"Iya aku di suruh lembur atas kesalahanku telat terus, dan kata pak Bino aku akan di beri upah lembur, ya tahu lah aku tidak mungkin menolak" (ucap Ardi dengan rasa lelahnya di ujung tanduk)
"hei aku punya ide, kau sering membantuku dan aku sekarang ingin membantumu hari ini, akan ku gantikan pekerjaanmu hari ini dan nanti kau pulang duluan, aku yakin istrimu sedang menunggumu, katamu kau sedang ada perselisihan dengannya, cobalah belikan dia hadiah supaya dia tidak lagi ngambek."(ujar Doni)
" tak apalah, aku akan selesaikan pekerjaanku sendiri. "(Ardi merasa tidak enak terhadap Doni.)
" hei, kalau kau menolak tawaran ku kali ini. kau berarti tidak memiliki hati lo, aku cuma mau membantu kali ini. Dan bagaiman aku bisa membalas kebaikanmu jika kamu terus yang membantuku. "(dengan nada sedikit kecewa)
" apa kau tidak lelah, seharian bekerja, dan mau membantuku menyelesaikan pekerjaan lembur ku ini? "(Ardi hanya memandang Doni yang sedikit kecewa tadi.)
" Percayakan semua padaku, lagian nanti aku tidak langsung pulang, aku ada acara lain nanti, dan itu masih lama, jadi aku punya waktu senggang yang tidak tahu aku harus ngapain. Jadi aku memutuskan untuk membantumu, Bagaimana? "(sambil menjulurkan tangannya)
" oke, kali ini aku Terima tawaranmu, aku juga sudah sangat lelah sebetulnya. "(berjabat tangan dengan Doni dan pergi pulang).
Di jalan dia hanya melamun dan tidak tahu harus bagaimana setelah ketemu istrinya karena pertengkaran tadi pagi. Kemudian Doni melihat ada penjual martabak manis yang nampaknya masih buka.
" Oh iya, karin kan suka martabak manis, aku belikan untuk dia ah, kali aja dia tidak ngambek lagi. "
Ardi kemudian sampai di depan pintu Rumahnya, dan melihat sebuah sepatu pria ada di depan Rumahnya, Ardi tidak langsung masuk, dia memastikan siapa yang ada di dalam Rumahnya.
Kemudian dia melihat kamarnya yang sedang menyala lampunya. di intip Ardi melalui sela kain penutup jendela yang tidak tertutup Rapat. Betapa kagetnya Ardi melihat pak Bino dan istrinya di kamar berdua.
Ardi tidak lagi dalam keadaan baik-baik saja sekarang. Ardi langsung masuk dari pintu depan.