Pulang

1391 Words

Dengan berat hati, di malam lebaran kedua, Ningsih menerima telepon Danu. Meskipun segala gejolak dihatinya siap untuk meledak, ia menahan semaksimal yang ia bisa agar semua masalah berakhir dengan tenang. "Assalamu'alaikum," jawabnya dengan suara bergetar. Biasanya ia akan langsung menanyakan kabar, tapi tidak untuk kali ini. "Wa'alaikumsalam." Suara Danu pelan tertahan. Hening. Tidak ada percakapan lagi yang terucap, mereka sama-sama memikirkan ucapan yang tepat untuk memulai pembicaraan. Hampir sepuluh menit mereka hanya saling diam dengan ponsel yang masih melekat di telinga. "Maafkan Mas, Dik." Danu akhirnya berbicara. "Semua itu salah Mas. Tapi Mas hanya mau kamu percaya sama aku, bahwa aku hanya mencintaimu, Dik. Antara aku dan Keisya hanya pernikahan di atas kertas saja, tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD