Ch 18 Kesiur angin menerpa wajah Citra juga Arya, tidak hanya mereka namun seluruh orang yang tengah berada di bawah alam bebas di malam hari saat itu. Citra berbalik dan menatap Arya, dia melangkah perlahan mendekati pria itu. Arya diam tidak bergerak, ia menatap lekat wajah Citra yang kian mendekat itu. Ketika jarak mereka tersisa satu langkah kaki Citra maka dirinya berhenti, sorot matanya tak teralihkan menatap Arya. Kau begitu banyak berubah Ar, aku akui sekarang kau adalah lelaki keren setelah Deny, meski kau masih belum bisa selembut dia, tapi kau masih mau menjaga aku layaknya dulu. Aku kira dulu kau hanya bercanda, dulu kita hanya anak ingusan yang tidak tahu apa itu cinta, bahkan aku baru mengenal cinta ketika aku bertemu dengan Deny. Dia yang memberikan warna baru dalam hidu