When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hari beranjak malam setelah menyudahi kencan pertama mereka yang berakhir dengan Alan membawa Sandra berbelanja mencari tas dan beberapa sepatu di sebuah outlate brand ternama, Alan menghantarkan Sandra pulang ke kos-kosan miliknya namun ia meminta Alan menurunkan dia jauh di blok lain, entah kenapa Sandra merasa tidak enak hati takut kalau-kalau ada yang menunggu dia di kos-kosan, entah itu mama, Roman atau bisa saja Jessica yang sangat mencurigai dia saar ini seperti apa yang Alan katakan. Sandra bersiap turun membawa beberapa buah papperbag belanjaannya. “Makasih kak, hati-hati.” Lihat Sandra pada Alan sudah siap turun, “Hanya terimakasih?” Alan juga hendak turun. “Jangan turun! Langsung pulang aja, aku mau istirahat.” Alan mengangkat kedua tanganya dan Sandra cepat mengerti, “Suda