Alan menarik Sandra masuk kedalam kamarnya, Sandra shock menatap sebal sang kakak, “Nggak lucu! Benar dugaanku kakak sembunyi, kakak tahu nggak membuat semua orang khawatir, awas! Aku mau turun mau bilang sama mama kasihan mama khawatir, apa lagi Jessy datangi mama.” Alan melepaskan Sandra, “Tidak bisakaj membiarkan orang lain istirahat.” “Ini namanya bukan istirahat tapi pengecut, apa salahnya tinggal bilang saja kakak butuh waktu sendiri, lain kali bisa pergi liburan ngapain juga sembunyi.” “Apa beda sama kamu?” Sindir Alan, lelaki dengan celana boxer dan jauh oblongnya itu naik lagi ke sofa dia memang sedang menonton sebuah film. “Kenapa dengan aku?” Sanggah Sandra masih terus berdiri menatap kakaknya itu. Alan mengendikkan bahunya, “Entahlah… sudah lari-larinya pergi, kenapa pulan