Penjelasan Musa

1701 Words

"Kamu boleh marah padaku, sepuas mu. Aku nggak melarang itu. Tapi duduklah dulu, biarkan aku bicara.  Kamu hanya cukup ngedengerin aja," pinta Musa dengan tatapan intens. "Lepasin dulu tanganku, nggak perlu kamu pegang kuat- kuat begini," ketus Moza. Musa menuruti, melepas tangan Moza. Diliriknya Moza yang menghempas duduk di sisinya. Helaan nafas panjang terdengar dari pernafasan Musa.  pria itu menoleh ke arah Moza. "Moza, aku sadar udah ngelakuin kesalahan besar padamu," kata Musa. "Iya benar, aku pemilik perusahaan Trinika, aku yang memegang kuasa di sana, tapi nggak sepenuhnya semua keputusan diambil olehku. CEO memiliki peranan penting dalam setiap mengambil keputusan. Termasuk soal lumpur itu. Saat itu kondisi perusahaan dalam keadaan terdesak, semua petinggi perusahaan disibukk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD