Harus Kuat

1420 Words

Moza mengedarkan pandangan ke seisi kafe, tangannya meremas tali tas punggung yang menggantung di kedua sisi pundaknya.  Ojek telah mengantarkannya ke kafe tersebut.  Ia hendak memilih sebuah meja, namun saat pandangannya mendapati Musa yang sudah lebih dulu duduk di salah satu meja, niatnya pun urung.  Ternyata Musa sudah sampai duluan dan menunggunya di sana. Ya iyalah, Moza kan naik ojek.  Ia sudah membuang banyak waktu tadi, menunggu ojek beberapa menit, belum lagi motor butut kang ojek yang bergerak seperti siput. Moza menghampiri meja yang dihuni oleh Musa.  pria yang tengah asik main ha pe itu sontak bangkit dan menarik kursi sambil berkata, “Silakan!” Ekspresi wajah Moza tidak berubah, masih tetap seperti biasanya ketika bertemu dengan Musa.  Wajah bête. “Senyum dikit boleh kal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD