“Aku juga sayang sama A’a. Tapi untuk kembali bersama seperti dulu rasanya belum bisa,” jawab Kia. Dia mulai meneteskan air mata. Dia ingat sangat sakit dengan perlakuan Hendra kemarin. Hendra tidak mempercayai dirinya! Itu benar-benar menyakitkan.
Bukan soal ciuman yang kasar dan perlakuan yang kasar lainnya, tapi tidak dipercayai itu lebih menyakitkan. Kalau soal perlakuan kasar dia yakin pasti bisa melawannya. Tapi dia kemarin tak mampu bergerak karena rasa sakit akibat tak dipercaya!
“Maksud kamu apa Chy?” tanya Hendra.
“Kita butuh waktu untuk cooling down.”
“Waktu untuk apa? Kita baik-baik saja kok. Nggak perlu cooling down,” Hendra memegang erat jemari Kia.
“Kita perlu intropeksi diri, ada satu sisi dari hubungan ini yang saling mementingkan ego. Aku nggak bisa seperti ini. Kita
