Senyap. Tak ada yang berinisiatif membuka obrolan selagi menunggu lift yang mereka tumpangi tiba di lantai ruang rawat Nara. Atau mungkin ... Keduanya sibuk menenangkan degup masing-masing? Entahlah. Yang jelas, Elard berdiri kaku, sementara Anin meliarkan pandangan ke sekitar kotak besi yang memerangkapnya berdua dengan Elard. Sayang, perjalanan mereka menuju ruang rawat Nara sepertinya terjeda. Ketika pintu lift tiba-tiba terbuka, dengan gerombolan orang yang sibuk berceloteh dan mendesak Anin hingga terdorong kearah Elard yang posisinya sudah tersudut. Astaga ... Lift yang sebelumnya cukup lengang kini penuh sesak. Anin berjengit. Menatap nyalang pada pria paruh baya yang berdiri di sampingnya. Tampak menatap lurus kearah depan, tapi gadis itu yakin, pria itu menyentuh area bawah