Kepulan asap itu mengudara, usai diembuskan dari bibir seorang pria yang menatap hampa langit malam dari balkon kamarnya. Mengembuskan napas berat, Elard mematikan puntung rok*k yang sudah mengecil. Pada asbak di depannya yang penuh dengan abu dan puntung rok*k lainnya. Sudah nyaris satu bungkus Elard menghabiskan rok*k hanya dalam waktu satu hari ini. Sebuah rekor untuknya yang biasa sekadar satu atau dua batang rok*k. Itu pun dikala dia tengah suntuk. Tapi hari ini. Elard tak hanya suntuk. Kepalanya berdenyut-denyut memikirkan persoalan yang kini tengah membelitnya. Apa dia menyesal? Setelah membusungkan dad* untuk mengajukan diri sebagai penolong perusahaan keluarganya? Menyandarkan punggung pada sandaran sofa yang berada di belakangnya, Elard menatap langit malam yang tak menghad