"Bang!" suara panggilan, dan ketukan di pintu membangunkan Aska. Ia melepaskan pelukan di tubuh Asifa, lalu turun dari atas ranjang. Dipungut sarungnya dari lantai, lalu ia kenakan. "Amma," Aska menatap Cantika yang berdiri di depan pintu. "Tadi sholat subuh tidak?" "Sholat Amma." "Asifa?" "Iya, sholat berdua." "Sarapan sudah siap, ingin sarapan sekarang?" "Nanti saja, Sifa belum bangun." "Kamu apa-apain ya, dia?" "Ya iyalah, Amma. Dia istriku, tidak apakan kalau aku apa-apain?" "Tapi, dia habis sakit, belum sembuh betul!" "Aku tahu, Amma jangan cemas. Tadi malam cuma satu ronde, subuh tadi satu ronde." "Apa? Astaghfirullah hal adzim, mesummu itu dikontrol sedikit dong, Abang. Dia itu masih remaja, belum dewasa, kamu tidak kasihan sama dia?" "Dianya tidak protes, iya, iya saj