Aska, dan Asifa sudah duduk menghadapi Tari. "Aska, hari ini harusnya kamu mulai mengurus berkas untuk meresmikan pernikahan kaliankan?" "Iya, Nini. Tapi, gara-gara dia ini bangun kesiangan, aku jadi ikut.... " "Abang, kenapa jadi menyalahkan aku. Habis subuh tadi, aku sudah mau ke luar kamar, ingin bantu Amma masak sarapan, tapi Abang.... " ucapan Asifa terhenti, wajahnya mendadak merah padam. "Tapi apa, Nyonya cengeng?" "Nggak tahu.... " Asifa menundukan wajahnya. "Nggak tahu lagi, harus dipanggil Nyonya nggak tahu, apa Nyonya cengeng? Dia ini kalau di depan aku cengeng sekali, Ni!" Adu Aska pada Tari. "Abang jadi kutang ngadu!" Asifa mencubit lengan Aska. "Tuh ikut-ikutan Asma pula. Tukang jadi kutang ... hhhh." "Ya sudah, kalian lanjutkan bertengkarnya di dalam kamar sana. Kal