Uli berjalan mondar mandir dengan menggigit ujung kukunya. Gelisah mendera sepanjang malam ini karena menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Ingin menelepon tapi tak berani. Kembali duduk di atas sofa. Mendongak menatap jam dinding yang terus berdetak. Tepat di jam tujuh malam, suara deru mobil memasuki halaman. Uli menajamkan pendengaran. Ia tak salah lagi. Itu suara mobil sang suami. Gugup dan gelisah akan reaksi apa yang akan Kien beri. Menggigit bibir dalamnya ketika suara pintu terbuka diiringi derap langkah kaki yang memasuki rumahnya. Memutar kepala mendapati Kien melewati ruang keluarga tempatnya berada saat ini. Kien sempat berhenti sekilas, menelengkan kepala hingga keduanya saling tatap meski hanya sesaat karena setelahnya Kien kembali berlalu meninggalkan Ulia menaiki ta