Thania hampir menampar wajah memukau William. Namun, tangan kuat William lebih dulu mencekal tangan Thania. Ia menarik Thania dengan kasar hingga membuat jarak di antara mereka makin merapat. Sebelah tangannya menyelusup ke belakang pinggang Thania, lalu mengunci gerakannya. Tak ayal, embusan hangat napas William yang begitu terasa di wajah Thania telah menciptakan sensasi dingin yang terasa membekukan perempuan itu.
“Kau sudah tahu, kan, hukuman yang harus kauterima? Aku sudah memperingatkanmu untuk menjauhi Sean, tapi kau tetap memilih bersamanya.”
Cengkeramannya di pinggang Thania makin erat hingga membuat perempuan itu mengerang kesakitan. “Sialan kau, William! Lepaskan aku!”
Senyum mencela terkembang di wajah William seolah ia sangat menikmati kesakitan Thania. Tanpa kata, ia suda
