BAB 18

1214 Words

Lia terus mengikuti kemana pun langkah suaminya. Di dalam hatinya dilanda kecemasan yang luar bisa. Sungguh, tempat itu sangat gelap dan menyeramkan. Ditambah lagi udara malam yang sangat dingin menempus sampai tulang-tulangnya. “Mas, apa kita belum sampai?” tanya Lia. Tangan gadis itu semakin mencengram erat lengan suaminya. “Tenang sayang, aku tidak akan membuatmu celaka,” bisik Sacha. Lelaki itu terus mencari jalan agar mereka tidak terbentur sesuatu yang ada di dalam vila tersebut. “Bukalah matamu, kita sudah sampai.” Sacha kembali berbisik, lalu tidak berselang lama terdengar tepukan tangan satu kali yang berasal dari Sacha, bersamaan dengan itu pula semua lampu yang ada di dalam vila tersebut menyela. “Mas ….” Lia menatap suaminya tidak percaya. Sungguh ini kah yang dia liha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD