Lia terdiam di tempatnya dengan mulut sedikit terbuka saat melihat mangkuk yang awalnya penuh kini hanya tersisa bumbu rendang yang menempel di sana. “Apa mungkin Papa kamu udah pulang sayang?” tanya Lia, bergumam pada janinnya. Lia melirik lantai atas, tepatnya kearah kamar Sacha berada. Mengapa jika suaminya pulang, dia tidak mendengar apa-apa? Batinnya bertanya demikian. *** Tengah malam telah tiba, seperti biasa Lia kembali terjaga karena sedari tadi matanya tidak bisa terpejam. Di keheningan malam wanita itu berpikir keras, bagaimana caranya menyembunyikan kehamilannya dari Sacha. Tidak mungkin Lia terus saja berada di dalam rumah itu sementara bayinya dalam bahaya. “Kasih Mama solusi Nak, bagaimana caranya kamu tetap aman,” gumam Lia, berbicara pada jabang bayi yang masih be