Arabella pun berbisik pada ibu nya ..
" ibu , Arabella mau pergi ke kamar kecil sebenar " bisik Arabella yang dibalas anggukan oleh sang ibu . Arabella pun akhirnya beranjak untuk pergi menyusul Arthur . Amanda yang melihat kepergian Arabella akhir nya mulai bertanya pada ibu Arabella tentang kedekatan Arabella dan juga Arthur .
" apa Arabella mengenal lelaki tadi ? " Tanya Amanda penasaran .
" oh , jangan khawatir nyonya . Pria itu memang menyukai Arabella tapi Arabella sama sekali tidak tertarik pada nya " Ucap ibu Arabella meyakin kan . Amanda yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum .
Sementara itu Arabella saat ini tengah terburu - buru mengejar Arthur yang entah dimana hingga dia bertabrakan dengan seorang pelayan .
" apa kah anda nona Arabella ? " Tanya pelayan itu .
" iya benar " Ucap Arabella bingung .
" seorang pria tampan menyuruh saya untuk memberikan ini pada nona . " Ucap pelayan itu seraya menyerahkan sebuah kertas . Arabella yang masih bingung akhir nya menerima surat itu .
" kalau begitu saya permisi nona " Ucap pelayan itu seraya meninggal kan Arabella sendiri dengan kebingungan nya .
Setelah kepergian pelayan itu Arabella mulai membaca isi surat yang ada di tangan nya itu . .
" kamu tidak mengenakan gaun yang aku berikan pada mu . Apa karena tidak semahal saham tadi ? -Arthur-"
Ternyata surat itu dari Arthur , Arabella yang melihat itu akhirnya terus berjalan untuk mencari dimana keberadaan lelaki misterius itu sebenar nya . Hingga dia berada di sebuah lorong yang ternyata disana sudah ada orang yang sedari tadi dia cari . Arabella pun menghampiri nya namun Arthur yang melihat nya malah berjalan entah kemana pada saat yang sama Arabella mendapat telfon dari Chaitlin namun gadis itu memilih untuk tidak mengangkat nya .
" aduh kak Arabella dimana sih ? Kenapa nggak jawab telfon aku " Ucap Chaitlin pada dirinya sendiri . Chaitlin pun mecoba untuk menelfon Arabella lagi namun lagi - lagi tidak di jawab .
Arabella terus berjalan di sekitar gedung untuk mencari Arthur namun ketika dia hendak berbalik dia menabrak d**a bidang seorang laki - laki yang tentu saja membuat nya hampir terjatuh namun ada Arthur yang menahan pinggang nya . Mereka berdua saling bertatapan dengan posisi yang sama hingga Arthur memulai pembicaraan .
" maaf ... tapi aku hanya coba untuk membantu mu . " ucap Arthur dengan senyum nya . Arabella yang mendengar hal itu langsung merubah posisi mereka .
" tidak apa - apa ,Saya bisa berdiri sendiri . " Ucap Arabella dengan nada kesal . Arthur yang mendengar hal itu tersenyum dan mengangguk penuh arti .
" tetapi aku masih tetap harus meminta maaf " Ucap Arthur lagi .
" saya sudah bilang kalau ini tidak apa - apa ." ucap Arabella masih dengan nada kesal nya .
" tetapi aku tidak membicarakan hal itu . Aku ingin meminta maaf karena aku tidak bisa mendapatkan saham itu untuk mu . " Ucap Arthur serius .
" mengapa anda harus meminta maaf kepada saya ? " tanya Arabella tersenyum sinis.
" jika saja aku bisa mendapat kan saham itu untuk kamu, mungkin kamu tidak akan marah seperti ini . " jawab Arthur dingin . Arabella yang mendengar hal itu tidak habis fikir dengan apa yang lelaki tampan yang ada di hadapan nya saat ini katakan .
" maaf ... tapi ini sudah terlalu berlebihan . Anda fikir anda siapa ? Berani - berani nya anda menghina saya seperti itu . Asal anda tau ... saya tidak peduli dengan uang. Saya masih bingung bagaimana anda bisa mengetahui semua jadwal saya bahkan anda juga pasti tau kalau saya berasal dari keluarga yang terpandang dan mendapat kan pendidikan yang tinggi . Saya tidak perlu uang orang lain ! " Ucap Arabella dengan penuh amarah .
" aku sangat tau dan aku cukup tau sedikit banyak tentang kualitas yang kamu miliki maka dari itu aku berubah Fikiran dan berhenti melakukan penawaran ." ucap Arthur tenang . Lelaki tampan itu nampak nya sangat pandai dalam bermain peran .
" jika anda benar - benar mengenal saya , lantas bagaimana kamu menjelas kan tentang surat ini ? " Ucap Arabella seraya memperlihat kan surat yang dia terima tadi di tangan nya . Arthur yang melihat itu tersenyum ..
" aku benar - benar hanya ingin bertemu dengan kamu. Tidak lebih dan kurang dari itu " Ucap Arthur mencoba meyakinkan Arabella . Arabella yang mendengar itu sempat terbuai namun dengan cepat dia merubah ekspresinya .
" terserah apa yang anda katakan " Ucap Arabella seraya membuang surat itu dan hendak ingin berjalan pergi namun Arthur dengan cepat menahan lengan nya .
" apa yang anda lakukan ? Jangan lakukan hal ini sama saya " Ucap Arabella kesal seraya melepaskan tangan nya .
" maaf kan aku , kalau aku tidak melakukan hal ini kamu pasti tidak akan keluar dari sana dan menemui ku disini . " Ucap Arthur seraya menatap mata Arabella .
" kalau kamu benar - benar ingin mengenal aku . Kenapa anda tidak menghampiri saya langsung saja ? Atau apa kah ini memang cara kamu memperlakukan semua wanita ? Jadi kamu tidak bisa melakukan nya secara langsung sehingga kamu tidak akan memiliki kebebasan lagi untuk memilih wanita ?! " ucap Arabella sarkastik namun dari nada bicara nya wanita itu sedikit memancing Arthur untuk berbicara jujur .
" Tidak Arabella , saya tidak pernah memperlakukan wanita sebagai objek yang bisa dipilih semau kita . Jika saya memiliki seseorang yang saya sukai maka hanya dia yang memang saya cinta " Ucap Arthur dengan penuh keyakin seraya menatap Arabella tepat di mata nya agar wanita itu percaya akan apa yang dia bicarakan .
" oh .. jika kamu benar - benar tidak memiliki wanita lain yang kamu sukai . Lalu mengapa kamu tidak langsung datang pada ku" Ucap Arabella menantang . Arthur yang mendengar hal itu terdiam sejenak ..
" karena aku takut , kamu mungkin akan tau salah satu pekerjaan aku yang menurut beberapa orang sangat menjijikkan " Ucap Arthur tenang .
" apa yang kamu kerjakan ? " Tanya Arabella penasaran .
" salah satu bisnis yang kumiliki berhubungan dengan kehidupan malam . Sebagian besar dari penghasilan yang aku dapat kan berasal dari sana . Di samping itu seperti yang kamu bilang ... kamu berasal dari keluarga terpandang dan memiliki latar belakang yang bagus . Tetapi aku ? Aku hanya ...." Ucapan Arthur terpotong oleh Arabella .
" jika apa yang kamu kerjakan itu masih legal , aku tidak pernah mempermasalah kan hal itu " Ucap Arabella terdengar dingin . Arthur yang mendengar itu tentu saja merasa sangat senang karena dia merasa mangsanya benar - benar sudah masuk sasaran .
"Jadi maksud kamu ... kamu mau mencoba membuka hati buat aku ? " Tanya Arthur menggoda . Arabella yang mendengar hal itu hanya diam namun senyum tipis nya mulai menghiasi sudut bibir nya dan berakal pergi dari sana Arthur pun mengikutinya .
" jadi kamu mau memberikan aku kesempatan kan ? " Tanya Arthur seraya tetap mengikuti langkah Arabella . Arabella yang mendengar itu memberhentikan langka nya dan berbalik menatap Arthur .
" saya sudah terlalu lama di sini , sampai jumpa " Ucap Arabella jual mahal seraya meninggal kan Arthur yang hanya bisa tersenyum penuh arti .
Sedang kan di tempat lain Amanda nampak sangat penasaran dengan Arthur hingga menyuruh mata - mata nya untuk mencari tau siapa Arthur sebenar nya .
" nyonya Amanda . Saya sudah tau siapa pria itu . " Ucap lelaki itu .
" siapa laki - laki yang berani menantang anak saya itu ? " Tanya Amanda penasaran .
" Nama nya adalah Arthur .dia adalah pemegang saham terbesar di perusahaan ACE group dan dia juga keponakan dari Aurora ." ucap laki - laki itu serius .
" siapa dia ? Apa saya mengenal nya ? " Ucap Amanda yang tambah penasaran .
" Aurora adalah donatur yang bersaing dengan mu untuk mendapatkan mansion nyonya " Ucap Laki - laki itu lagi . Amanda yang mendengar itu nampak sangat kesal .
" jadi ... laki - laki itu adalah keponakan nya " Ucap Amanda yang nampak sedang memikir kan sesuatu . Amanda merasa semua ini nampak janggal tapi untuk saat ini dia tidak terlalu memikirkan hal itu . Ketika sedang memikirkan hal itu Darren bersama ibu Arabella menghampiri Amanda .
" ayo lewat sini aunty " Ucap Darren kepada ibu Arabella seraya tersenyum . Darren yang melihat ibunya ..
" Ma, aku akan mengantar aunty kekamar kecil dulu" Ucap Darren pada ibu nya .
" tidak ... ada yang ingin mama bicara kan dengan kamu . Maaf ... kemari kamu" Ucap Amanda seraya menarik lengan anaknya dan meninggal kan ibu Arabella yang nampak bingung itu sendiri .
" Mama apa yang membuat mama marah seperti ini ? Darren melakukan semua yang Mama perintahkan sama Darren dan menghabiskan uang ratusan juta untuk membeli saham bodoh itu dan memberikan nya pada Arabella . Apa lagi yang mama mau sekarang ? " Tanya Darren kesal . Jujur saja kalau bukan karena mama nya mana mau lelaki iu menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk wanita seperti Arabella .
" jangan bicara seperti itu pada mama .. mama perlu bicara sama kamu karena kamu sudah membuat masalah untuk mama . Sekarang kamu katakan sama mama ... apa kamu mengenal laki - laki yang bersaing dengan kamu untuk mendapat kan saham tadi ? " Ucap Amanda tak kalah kesal dan marah .
" Aku tidak tau siapa dia ma .. " Ucap Darren santai .
" apa kamu benar - benar tidak tau dia ? Apa kamu benar - benar yakin belum pernah melihat laki - laki itu sebelum nya ? " Tanya Amanda dengan nada yang penuh dengan ketegangan .
" Memang nya apa masalah nya mam ? " Ucap Darren bingung seraya memasukkan tangan nya kedalam saku celana kain nya .
" laki - laki yang bersaing dengan mu tadi adalah keponakan dari pemilik bar tempat kerja teman wanita yang dulu kamu hamil dan orang itu juga yang berhasil mengambil penthouse yang selama ini mama ingin kan yang paling parah dia menuduh mama pembunuh " Ucap Amanda dengan nada serius namun dari suara nya semua orang tau kalau wanita paruh baya itu sedang sangat marah .
"Apa ?!! Bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal itu pada mama ? Harus kah aku yang mengurus nya ? " Ucap Darren yang juga ikut kesal mendengar ucapan sang ibu .
" Tidak ! Memang nya apa yang bisa kamu lakukan hah ? " Tanya Amanda pada anak laki - laki satu - satu nya itu .
" perempuan b******k itu fikir aku membunuh salah satu alat penghasil uang nya " Ucap Amanda lagi kali ini penuh dengan penekanan di setiap kata yang dia keluarkan .
" oh... jadi wanita itu mengancam mama ? " Tanya Darren pada ibu nya .
" Mengancam mama ? Apa wanita itu fikir dia bisa membuat mama takut dengan laki - laki b******k itu ? Mama akan menunjukkan pada wanita iu seperti apa ancaman yang sebenar nya " Ucap Amanda yakin seraya membalikkan badan nya menatap orang suruhan nya dan tersenyum penuh arti . Sedangkan orang yang dia sentimu itu hanya menganggukan kepala nya tanda mengerti dengan apa yang Kan dia lakukan .
Beberapa menit kemudian terlihat Arthur sedang memasuki sebuah ruangan yang di dalam nya sudah ada Amanda disana yang menunggu nya . Arthur yang melihat kehadiran Amanda bukan nya kaget laki - laki tampan itu malah tersenyum seraya menghampiri Amanda .
" jika saya tidak salah mengira, ini bukan sebuah kebetulan anda bisa berada di sini Tuan Arthur " Ucap Amanda sarkastik ketika mereka sudah saling berhadapan . Sedang kan Arthur yang mendengar hal itu tersenyum ..
" anda tau nama saya ? Tanpa menunggu saya memperkenal kan diri saya dulu ? Sangat hebat ! " Ucap Arthur seraya tersenyum menatap Amanda yang nampak sangat marah dengan melakukan nya .
" saya mendengar salah satu perusahaan anda sedang menangani banyak proyek . Karena anda nampak nya selalu berhasil mendapat kan semua proyek yang anda ingin kan . Saya benar - benar tidak tau anda memiliki banyak waktu untuk menyelidiki informasi data saya . Hahah ... nampak nya saya sudah meremehkan diri saya sendiri " Ucap Arthur tegas namun terdengar nada sindiran disana . Namun lelaki tampan itu nampak mengeluarkan ponsel dari saku jas nya dan ternyata tante nya menelfon nya . Arthur nampak mengabaikan nya karena kehadiran Amanda di sana ..
" ayo silah kan di angkat telfon nya .. " Ucap Amanda pada Arthur . Arthur yang mendengar hal itu tersenyum seraya mengangkat telfon tante yang selama ini merawat nya itu .
" Halo .." Ucap Arthur pada tante nya yang berada di seberang telfon sana .
" Arthur kamu di mana sekarang ? Ada seseorang yang sudah melapor kab bahwa di bar kita menjual barang - barang ilegal. Apa kamu tau sesuatu tentang kejadian ini " Tanya tante Arthur dengan nada terdesak .
Arthur yang mendengar ucapan tante nya itu sontak saja membalikkan kepala nya menatap Amanda penuh arti . Lelaki tampan itu sangat tau siapa pelaku nya .
Amanda yang melihat ekspresi Arthur iu tersenyum sarkastik .
" Anda memang tidak meremehkan diri mu sendiri tapi kamu sudah benar - benar meremehkan saya " Ucap Amanda yang nampak sangat puas dengan apa yang terjadi saat ini . Arthur yang mendengar hal itu sontak saja mematikan telfon nya dan masih terus menatap Amanda .
" apa sekarang anda sudah tidak bisa berkata - kata lagi ? Masih mau mencoba melawan saya ? Anda saat ini masih terlalu naif dan belum cukup pengalaman " Ucap Amanda seraya menepuk pipi Arthur pelan
" Tapi sudah lah ... saya sangat suka anak - anak . Saya akan memaaf kan anda kali ini tapi tolong beri tau aunty mu kalau dia tidak perlu terlalu khawatir jika tidak ada yang ilegal di bar mu dan polisi itu akan pergi sebentar lagi namun jika anda dan aunty anda masih tidak berhenti mengganggu saya dan keluarga saya ... saya benar - benar akan membuat anda membayar semuanya " Ucap Amanda seraya pergi meninggal kan Arthur yang nampak tersenyum penuh arti namun tatapan nya nampak sangat marah .