"James ... Kamu serius ingin kawin?" "Nikah Mami!" "Kamu sendiri yang tadi mengatakan ingin kawin. Gimana sih!" "Memang boleh apa jika James hanya kawin tanpa nikah?" Pletak. Satu pukulan Isma singgah di kepala James. "Auw! Mam ... kenapa memukulku. "Siapa yang mengajarimu mesumm begitu?" James meringis. "Mami mau kan melamar seorang gadis untukku?" "Gadis desa?" James mengangguk. Isma berpikir sebentar. Tak ada salahnya jika dia menyetujui saja dengan apa yang James minta. Namun, Isma belum kenal dengan perempuan itu. "Tapi Mami belum kenal, James!" "Mami bisa kenal sekalian melamar." "Kamu ini jika punya keinginan selalu tanpa pikir panjang. Baiklah. Mami setuju akan melamar gadis itu untukmu. Nanti mami akan bicarakan hal ini dengan papi. Tapi ingat satu hal. Karena kamu yan