020:MITA-PAKAI HATI

1500 Words

“Kau tidak suka makanannya?” Aku mengangkat titik pandangku, membalas tatapan Storm. “Tidak buruk,” jawabku. Maksudku adalah cukup enak di lidah, namun bukan jenis makanan yang membuatku akan merindukan kelezatannya. Kalaupun aku kembali ke sini, pasti itu karena pemandangannya. Memandang keseluruhan kota Auckland dari lantai ke-53 menara tertinggi di sini, siapa yang tak akan takjub? “Mau memesan sesuatu yang lain?” tanya Storm lagi. “Tidak, terima kasih.” “Kau masih khawatir soal mantan suamimu?” Aku menggeleng. “Kalau akhirnya tertangkap, ya mau apa lagi?” ujarku malas, aku sedang enggan memikirkan itu, otakku sibuk dengan yang lainnya. “Betul! Kau harus menghadapinya.” Storm menyemangatiku. “Hmm,” gumamku, kemudian terkekeh. “Lalu?” tanya Storm lagi. “Apa?” Storm menghela nap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD