076:SAGA-A FRIEND

1510 Words

Aku tak langsung kembali ke hotel. Memilih menyusuri sebagian sisi kota lebih dulu untuk meredam kebisingan di dalam kepala. Mobil kutinggalkan di pelataran parkir rumah sakit, mengandalkan langkah kaki. Sudah lewat pukul sebelas malam, namun pusat kota Auckland cukup ramai. Lampu-lampu neon berpendar di sepanjang jalan, memantulkan cahaya ke trotoar. Banyak pejalan kaki masih melintas di sana, berjalan perlahan sembari menikmati malam. Suara riuh rendah percakapan, tawa, dan dentingan gelas dari bar-bar yang masih buka memberi kesan seolah kota tak pernah benar-benar tidur. Jalan-jalan utama dihiasi dengan gedung-gedung tinggi, siluetnya menjulang dengan jendela-jendela yang memantulkan sinar. Langkahku terasa kosong, mengikuti jalan yang tak kutahu ke mana akan berujung. Pedestrian yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD