“Kalau lo?”
Kaki gue menginjak pedal gas, perlahan saja, dalam kecepatan lambat meninggalkan pelataran parkir. Time to go home!
“What happened to you saat lo sadar hubungan lo kandas setelah tiga belas tahun? Gila sih! Untung lo ngga tinggal di Indonesia, Tris,” lanjut Mita. “Mama bakal otomatis jadi bahan gosip!”
“Yang pasti, gue auto ngiri sama Arga. Anjir, enak bener jadi tim nikah cepat! Ketemu, cocok, ijab kabul! Dibandingin gue, ya … naas bangetlah, Mit!” Mau gue kasih tau apa yang mengerikan dari seorang Mita? Dia tuh gampang banget bikin orang lain terbuka sama dia. Ya ngga sejak awal ketemu sih. Tapi, begitu sering berinteraksi sama dia, kayaknya berbagi beban hidup bukanlah sesuatu yang salah atau terlarang untuk dilakukan. So, ngga cuma Mita yang santai nyeritain kehidupannya
