15

1451 Words

POV Rasya. "Kenapa sih, kamu?! Ish." Aku memicingkan mata. Tanpa menjawab, ia menarik selimut hingga menutupi tubuhnya. Kuhela napas dalam saat menyadari arti ucapannya tadi. Sedang datang bulan, katanya? Aku mengerutkan kening. Ish. Seolah aku bakal menggarapnya saja. Jangankan melakukan itu dengannya, hanya tidur seperti ini saja sudah membuatku tak nyaman. Kalau bukan karena dia perempuan, tentu sudah kusuruh tidur di sofa. Ibu juga, bisa-bisanya iseng mengunci pintu kamar tamu. Aku mendesah kuat, kembali menatap layar HP saat terdengar notif beruntun. Ting! Ting! Ting! Kulirik Bocah di sampingku lalu membuka grup WA yang hanya terdiri dari aku, Dewa, Rendi dan Asep. (Aku menikah dengannya? Seperti tak ada perempuan lain saja) ?Dari Dewa. (Kalau suka ya bilang suka aja, Gaes

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD