8

1194 Words
Abi pun pulang ke rumahnya. Ia heran kepada dirinya yang tadi dengan sukarela mengantarkan Natya pulang. Padahal Natya hanyalah teman bagi Abi, dan tidak mungkin ia menyukai Natya karena di dalam hati Abi ada Anjani yang menempati. Abi pun kali itu memutuskan untuk mandi, makan malam, dan langsung tidur karena ia tidak ingin di hari pertama mereka masuk besok, ia terlambat masuk. Pagi hari pun akhirnya datang juga. Hari ini adalah hari pertama mahasiswa baru Universitas Garuda untuk berangkat berstatus resmi sebagai mahasiswa dan mereka sudah akan melakukan hal yang seperti mahasiswa pada umumnya. Mencari kelas, bertemu dengan dosen, dan memulai perkuliahan mereka. Abi sudah mulai berangkat dengan menggunakan mobilnya itu. Ia sengaja berangkat pagi pada hari ini karena ia ingin mengelilingi kampus lagi. Padahal jam masuk kelasnya masih nanti pukul 11 siang. Kelas mereka pun juga sudah dibagi kemarin sewaktu OSPEK. Abi sangat senang sekali karena ia bisa satu kelas dengan Anjani. Selain itu di kelas A juga ada Faris, Indi, Yudhi, Natya dan juga Raya. Serta masih banyak mahaisiswa-mahasiswa yang lainnya. Abi pun akhirnya sampai juga di parkiran. Abi turun dari mobilnya, ia pun berjalan menuju ke dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Namun di jalan, ia dipanggil oleh suara cewek yang sepertinya adalah suara cewek yang kemarin ia antarkan pulang ke rumahnya itu. Cewek itu adalah Natya. "Pagi Abi, loh kok lo udah ada di kampus sih? Kan kelas kita nanti masuk jam 11 Bi, mau ngapain di kampus?" tanya Natya kepada Abi dengan terheran-heran. "Eh Natya, pagi Nat. Iya nih udah ada di kampus. Gua mau jalan-jalan keliling kampus dulu hehhee. Lo mau ngapain?" tanya Abi kepada Natya tersebut. "Ihh sama dong. Gua juga mau jalan-jalan. Yuk ah Bi barengan mau ga? Daripada sendiri-sendiri kan ga enak. Kalo bisa berdua ngapain sendiri coba hehehe. Itu juga kalo lo nya mau sih Bi" ujar Natya dengan tersenyum kepada Abi. "Hayuk lah Nat keliling yuk" ujar Abi yang tentunya sangat membuat Natya senang sekali. Sepertinya Tuhan memang menjodohkan Abi dan Natya karena memang dibeberapa kesempatan, Natya selalu dipertemukan dengan Abi. Padahal mereka berdua sama sekali tidak memiliki janji untuk bertemu. Mereka berdua juga tidak saling stalking satu sama lainnya. Ini semua pure kebetulan yang diciptakan oleh Semesta untuk mereka berdua. Dan Natya sangat bersyukur akan kebetulan ini. "Seneng banget deh Bi bisa sekelas sama lo, terus Anjani, Indi, Raya. Semua orang yang gua kenal baik dari jaman OSPEK deh. Eh sebelum Ospek malahan ya. Waktu pertemuan pertama kali itu. Gila ya kalian semua itu pada baik poll deh sama kita-kita yang anak seleksi mandiri itu. Kita seneng karena kalian nerima kita gitu. Udah gitu kalian juga ngumpul dan itu bisa buat kita saling kenal, ya walaupun gua yakin sebagian besar anak jurusan Manajemen Bisnis, bahkan kayaknya luar jurusan juga deh itu tanpa kenalan sama Lo dan Anjani kita semua juga udah tahu kalian berdua. Pokoknya ya yang ga tau lo sama Anjani itu super duper kuper banget deh idupnya. Pasti dia ga punya handphone buat liat aksi heroik lo itu" ujar Natya. "Astaga panjang banget buk ceritanya wkwk" ujar Abi karena memang Natya bercerita sangat panjang sekali. Bahkan ia sepertinya sampai tidak sadar jika sedari tadi Natya itu bercerita sangat panjang. Natya pun hanya bisa tertawa cengegesan. "Ya abisnya seru sih kalo ngomongin lo Bi hehehe. Lagian udah jadi konsumsi publik cerita lo sama Anjani itu mah" ujar Natya kepada Abi dengan sangat senang. "Hahaha bisa aja lo Nat. Btw Nat, kita mau kemana nih?" tanya Abi sewaktu mereka sampai di dekat GOR Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu. Bahkan karena keasyikan ngomong Natya sampai tidak sadar jika mereka sudah sampai disini. "Kemana ya. Menurut lo kemana Bi? Masih ada dua jam lagi nih. Apa kita ke digital library FEB aja ya? Kan kita belum buat id tuh disana. Sekalian buat, gimana menurut lo? Kuy or Nuy wkwkwk" ujar Natya dengan tertawa ngakak karena kata-kata terakhirnya itu. Ia tidak menyangka membuat kata-kata baru yaitu Nuy. "Oke deh boleh juga ide lo. Yok lah" ujar Abi kepada Natya. Mereka berdua pun berjalan menuju ke digital library Fakultas mereka itu. Sewaktu sudah sampai disana, mereka pun langsung mendaftarkan id agar bisa masuk dan setelah mendaftarkan id mereka naik dengan lift ke lantai atas. Karena memang di lantai atas lah digital library itu berada. Mereka pun naik dan sesudah itu mereka langsung duduk di sofa yang disiapkan untuk bersantai dan mengerjakan tugas bersama dengan teman. Kali itu Abi dan Natya tidak tahu harus melakukan apa. Tapi karena sekarang mereka berada di ruangan yang boleh saling mengobrol, alias bukan ruangan yang harus "silent" Atau tidak boleh ramai. Mereka pun saling mengobrol saja disana. Mereka mengobrolkan tentang banyak hal mulai dari sekolahnya dahulu hingga motivasi mereka masuk ke dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini. "Wahh bagus dong Bi jadi lo itu masuk besok keluarnya udah bisa gantiin bokap lo atau malah lo bakalan jadi CEO suatu perusahaan wkwkwk" ujar Natya setelah mendengarkan alasan Abi masuk ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini. "Hahaha iya Nat. Gua sih maunya mandiri dulu lah" ujar Abi, dan tak lama kemudian handphone Abi berbunyi. Ternyata itu adalah telfon dari Anjani. "Eh bentar ya Nat, gua angkat telfon dulu. Dari Anjani hehehe" ujar Abi senang. Natya pun mengangguk sembari tersenyum terpaksa karena ia sangat iri sekali. "Oh iya Jan, gua lagi di digital library nih sama Natya tadi kebetulan ketemu waktu di bawah. Lo kesini aja. Ntar buat id dulu. Gua ada di ruangan free sound ya. Ntar lo langsung kesini aja. Oke deh, Hati-hati ya" ujar Abi lalu menutup telfonnya. "Anjani mau kesini Bi?" tanya Natya kepada Abi karena tadi ia sempat mendengar sedikit bahwa Anjani sepertinya akan menyusul Abi ke digital library ini. "Eh iya Nat heheh gua ajak kesini. Ga papa kan? Makin seru nanti kita ngobrolnya heheh" ujar Abi dengan senang. Natya pun juga tersenyum dan mengangguk saja. Padahal di dalam hati ia masih ingin berdua dengan Abi saja. Muka lo seneng banget deh Bi waktu tadi dapet telfon dari Anjani. Sekarang aja lo nunggu Anjani keliatan excited banget. Gua iri deh sama Anjani, andai aja gua Anjani. Pasti gua udah jadi cewek terbahagia di dunia ini deh. Batin Natya. Tak lama kemudian Anjani datang ke arah mereka dan menyapa mereka. "Hai guys, dah lama ya disini hehehe. Gua gabung ya" ujar Anjani dan ia duduk. "Hallo Jan, kuy lah duduk aja. Disini enak banget buat leyeh-leyeh sambil ngobrol wkwkwk. Bakalan betah deh kayaknya disini mah" Ujar Natya pada Anjani. "Iyaa gua ga nyangka ada tempat se asik ini di digital library kita wkwkw. Gua kira semua ruangan ga boleh rame. Tapi ternyata ada ruangan kayak gini juga disini. Dah gitu boleh makan sama minum lagi wkwkwk. Tambah betah dah disini kalo gini caranya mah. Tidur juga bisa wkwkwk" Ujar Anjani sembari ia tertawa ngakak. "Hahahah bener Jan" ujar Abi dengan tertawa juga. Dan kali itu mereka pun kembali saling mengobrol bersama. Mereka senang sekali mengobrolkan banyak hal. Tak terasa waktu sudah menujukkan pukul 10.45, dan karena itulah akhirnya mereka pun keluar dari digital library dan mulai mencari kelas mereka karena mereka tidak ingin telat pada hari pertama mereka masuk kuliah. Mereka pun masih mencari-cari dan akhirnya mereka menemukan kelas mereka juga. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD