Empat Puluh Lima

1869 Words

Kurang dari lima menit berselang Maggie dan Flak keluar dari ruangan kantor DIrektur Pusat Intelijen dan berjalan ke lantai satu. Mereka berjalan perlahan sambil bicara dan tertawa pendek, sementara lorong itu sepi senyap dan tak ditemukan orang lagi selain mereka. “Ya, Tuhan, Flak,” ucap Maggie sambil tersenyum. “Kalau kau nanti muncul di White House dengan penampilan seperti sekarang ini, aku akan lari sekencang kencangnya dan pulang, aku tidak berani berpaling lagi.” Flak pun tertawa dan melirik penampilannya. “Aku kira aku harus menanamkan modal untuk sebuah jas.” “Apakah seperti itu caramu berpakaian di depan mahasiswamu di Orono?” “Mahasiswaku lebih buruk penampilannya daripada aku, Mag. Mereka hanya mau mengejar gelar saja.” Mereka diam saat seorang perempuan berpostur tinggi,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD