Suara sirine mobil jenazah diatas yang tak berhenti berdengung mengiringi tangis Rike. Seseorang meminta wanita itu menjauh karena sebentar lagi Tama akan dikebumikan. Dia akhirnya melepaskan pelukkan. Inilah hak Tama yang terakhir kali, yaitu mendapat kesempatan dimakamka dengan layak. Jika dia mencintai anaknya dia gak akan mungkin menghalangi prosesi itu. Rike terlihat pucat dengan mata sembap. Sejak semalam dia terus menangisi Sang putra yang meninggalkannya sendirian. Tidak jauh berbeda, Irwan juga terlihat sangat sedih. Dia yang menemani Tama dari awal mengikuti ajang pencarian bakat sampai mencapai puncak kejayaan, sangat tahu bahwa sahabatnya itu tidak pernah menyentuh barang-barang haram. Jadi dia yakin ada orang yang sedang berusaha menjebak Tama. Tapi dia tidak bisa langsung