Katakan

2558 Words

    Ken menatap pintu kamar pribadi Leon. Ia baru saja mengantarkan sarapan untuk tuannya yang masih setia menunggui istrinya yang masih tak sadarkan diri. Kini Ken hanya berdiri di dekat pintu, berjaga jika sewaktu-waktu Leon atau Lea membutuhkan sesuatu. Meskipun terlihat hanya berdiri tegap dan memasang senum profesionalnya, bisa dipastikan jika Ken tengah memikirkan sesuatu yang serius, terlihat dari netranya yang menyorot pada satu titik, fokus yang tidak bisa dinilai dengan main-main.     Ken menghela napas. Ia tahu jika semalaman, Leon sama sekali tidak tidur dan tetap berjaga di samping Lea yang masih tak sadarkan diri. Tadi Ken juga mendapatkan laporan dari dokter yang dipanggil untuk memeriksa kondisi Lea untuk mengetahui kondisi Lea dengan jelas. Ya walaupun Leon memang memilik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD