Kembalinya Sang Raja

1526 Words
​ Entah kenapa tubuh ku terasa sangat hangat, yang dapat aku pahami ini adalah energi sihir, saat aku membuka mata ku, seluruh energi ku kembali tapi tubuh ku masih dalam ke adaan kurus, aku pun bangun di sisi kanan ku ada Olivia yang masih tertidur, aku pun bangun menuju sebuah pintu lain didalam kamar ini, saat aku buka ternyata kamar mandi, jika di pikir pikir dunia ini peradabannya mirip dengan peradaban di dunia ku, dan aku bisa menggunakanya dengan sangat baik aku kira semuanya masih seperti abat pertengahan. Aku berendam air hangat. Olivia terbangun ia menyadari diri ku tidak ada di sampingnya dan ia segera memanggil nama ku dengan lantang dan aku membalas panggilanya ia segera membuka pintu kamar mandi. “ Ragis ! “ Olivia masih tanpa menggunakan busana “ Ayo masuk ke tempat mandi, kita mandi bersama “ “ Apa tubuh kamu tidak apa apa ? “ Sudah baikan dan aku bisa berjalan normal “ “ Syukurlah, lain kali bangunkan aku jika kamu sudah bangun duluan “ Sekarang sikapnya sangat berbeda aku sangat senang dengan caranya berbicara sekarang ini. Olivia pun masuk ke dalam bak mandi tempat aku berendam dan ia bersendar di pundak ku. “ Nanti malam apa boleh ? “ tanya ku “ Kapanpun kamu mau, aku siap tapi... “ “ Tapi ? “ “ Harus dalam ke adaan tubuh yang bugar tidak boleh dalam ke adaan sakit seperti tadi malam “ Olivia “ Tapi lihat tubuh ku jadi sehat bukan karena tadi malam “ “ Kebetulan aja itu “ Olivia gak mau kalah Kami pun keluar dari tempat berendam, Olivia membantu ku dalam membersihkan bagian belakang tubuh ku, dan ia pun memeluk ku. “ Jangan m***m diluar sana “ Olivia “ Mohon bantuanya, oh iya jika aku berbuat salah maka tegurlah aku, jika aku tidak menghiraukan tolong tegur aku dengan keras, dan aku jamin bahwa kamu tidak akan mendapatkan hukuman dari tindakan mu “ “ Tapi tugas seorang penyair dan maid tidak seperti itu “ “ Mulai sekarang aku tambah tugas mu “ Olivia pun tersenyum, setelah selsai ia pun membuka lemari kecil yang ada di ruangan tempat ku tidur. Dan ia mengeluarkan beberapa potong pakaian dan pakaianya sangat berbeda “ apa itu baju mu ? “ tanya ku “ Ini baju seorang penyair “ “ Penyair juga menggunakan mahkota ? “ “ Iya mahkota terbuat dari emas putih, jadi dapat di kenali bahwa aku penyair dari penguasa atau raja “ “ Apa semua penyair menggunakan mahkota seperti mu ? “ “ Tidak, hanya penyair raja yang menggunakan mahkota emas putih ini “ “ Aku akan mengenakan baju raja ku “ ujar ku Olivia pun memberikan baju dan sebuah pedang kepada ku, aku mengenakan pakaian ku di bantu oleh Olivia, hari ini musim semi dan sangat berangin, dengan pakaian serba biru dan jubah hangat, membuat ku sangat nyaman, semua pakaian ini memiliki sihir pelindung tingkat tinggi, sekali lihat aku dapat mengenalinya, tapi pakaian Olivia tidak ada sama sekali. Ia pun terlihat sibuk merias wajahnya dan penampilanya tambah cantik. ​ “ Saya sudah selesai yang mulia “ Olivia kembali bersikap formal “ Kan aku sudah bilang... “ “ Aku hanya ingin mencobanya saja “ Olivia memotong ucapan ku “ Ayo kita keluar kamar “ Aku pun keluar kamar di dampingi oleh Olivia, di lorong mansion ini tidak terlihat adanya penjaga, dan pelayan yang sedang bersih bersih terkejut dengan dengan gaya rambut ku, selama aku tertidur Olivia yang selalu merawat ku, jika mereka terkejut seperti itu melihat penampilan ku berarti mereka sangat jarang masuk ke dalam kamar ku. “ Yang mulia, saya Sebas kepala pelayan yang baru dari mansion ini “ Sebas dengan penuh hormat “ Panggil semua pelayan untuk menghadap ku segera, dan umumkan kepada penduduk desa untuk berkumpul jika tidak aku akan memenggal kepala mereka “ Kali ini aku mengancam mereka terlebih dahulu, sebas pun segera menjalankan perintah ku. “ Kenapa mengancam ? “ tanya Olivia kesal “ Itu hanya pura pura “ ujar ku Olivia kembali tenang, satu persatu pelayan datang dengan wajah ketakutan dan penuh tekanan. Setelah mereka berkumpul aku meminta mereka membawa dua buah kursi untuk ku, di letakan di halaman mansion. Mereka segera melakukanya tanpa berbicara dan terlihat tergesa gesah. Aku pun keluar dari mansion dan disana ada dua orang penjaga, baju mereka sangat lusuh, armor dan senjatanya sudah tua tapi aku tahu mereka merawatnya dengan sangat baik. Mereka hanya memberikan ku dua penjaga, lihat saja nanti. Kursi pun di letakan sesuai dengan aku minta, beberapa penduduk desa mulai datang, dan mereka berlutut, tidak berani menatap wajah ku, saat ini mungkin dalam hatinya mereka sedang menghujat diri ku, itu wajar saja. “ Yang mulia semua sudah tiba “ ujar Sebas Aku pun membuka mata ku secara perlahan, tempat ini sudah di penuhi penduduk desa. Aku pun berdiri. “ Berdiri dan angkat kepala kalian “ ujar ku dengan nada lantang Semua orang pun mulai mengangkat kepanya tapi bola mata mereka ke arah lain. “ Pandang aku semua ! “ Mereka benar benar ketakutan dengan sosok ku ini. Aku pun mencabut pedang ku “ yang mulia tolong redam amarah anda “ Sebas “ Sebas kembali ke tempat mu “ ujar ku dengan tatapan tajam “ Baik yang mulia “ Aku pun berjalan dan melihat wajah setiap penduduk yang ada di hadapan ku. Lalu aku menusukan pedang ku ke tanah, yaitu admiral estok pedang yang dulu di gunakan oleh leluhur yaitu ratu Shion. “ Aku mohon maaf atas semua masalah yang telah aku perbuat selama ini “ Aku menundukan sedikit kepala ku dan mengatakanya dengan sangat tulus, pemandangan itu membuat orang orang terkejut, begitu juga dengan Olivia, lalu perlahan Olivia tersenyum simpul. Aku mengangkat kepala ku lagi. “ Selama ini aku telah membuat kalian susah, dan menggunakan kekuasaan ku sebagai raja dengan tindakan ku yang kekanak kanakan, dan jika ada disini yang pernah aku bunuh tolong beritahu aku “ Penduduk desa dan maid begitu juga sebas sangat terkejut, mereka saling berpandangan. “ Yang mulia, anda tidak pernah membuat masalah disini kecuali aturan perdana mentri “ ujar salah seorang petani “ Kamu mau mati ya, mengeritik perdana mentri sama saja mengeritik yang mulia raja “ “ Tamat riwayat kita “ Aku mendengar kecemasan mereka “ Aku akan mengatur pajak, dan jangan khawatir aku tidak akan memancung kalian karena masalah seperti saja, aku ingin kalian sampaikan semua keluh kesah kalian semua “ “ Yang mulia, pajak saat anda sebelum tertidur, desa ini tidak mendapatkan pajak sama sekali karena menghormati akan makam raja dan ratu terdahulu, terutama nenek moyang yang mulia ratu Shion “ “ berapa pajak yang di berikan ? “ “ Lima puluh persen dari hasil kebun dan ternak, serta uang sebanyak dua keping emas “ “ Sebas apa benar ? “ benar yang mulia “ Mana kepala desa ? “ tanya ku “ Kepala desa kita..... tidak ada “ “ Kemana dia “ “ Dia berada dengan selirnya “ “ Sebas apa benar kepala desa memiliki selir ? “ “ Semenjak ia dekat duck arc, dia berkuasa penuh dengan desa ini kecuali wilayah mansion tempat anda ini “ “ Apa kita memilki tentara ? “ “ Sayangnya tidak ada yang mulia, tapi anda bisa menyurati keturunan dari Atlante “ “ aku akan menyurati mereka “ Lalu aku pun melanjutkan perkataan ku lagi “ Mulai sekarang tidak ada yang boleh membayar pajak lagi, lalu aku akan mengatur ulang seluruh peraturan serta undang undang yang memberatkan bagi rakyat dan negara, mulai sekarang desa ini di bawah tanggung jawab ku “ Mendengar hal tersebut mereka bersorak dan sekali lagi aku meminta maaf, dan para penduduk desa meminta ku untuk mengangkat kepala ku, lalu aku juga meminta maaf kepada semua pelayan atas perlakuan ku terhadap mereka, dan aku berjanji akan menjadi raja yang bijak. Semua orang bertepuk tangan kepada ku. “ Dan satu lagi mengingat ajaran tatakerama leluhur ku, dilarang bersujud kepada siapapun, dan gunakan tradisi lama kita “ “ Da ! “ balas semua orang Olivia pun bangun dan ia mulai berdiri di samping ku, dan aku pun membubarkan mereka untuk kembali ke aktivitas, lalu aku meminta sebas untuk berbicara dengan ku. “ Sebas, dimana para kesatria keturunan dari nenek moyang Atlante ? “ “ Yang mulia, saat anda jatuh sakit kesatria itu di penjara, seluruh keluarga mereka, begitu juga dengan keturunan Elis “ “ Apa kau bisa membebaskan mereka ? “ “ Tentu saja yang mulia, asal anda mengeluarkan perintah dengan tanda tangan tinta biru “ “ Tinta sihir ? “ “ Iya yang mulia “ “ Baiklah aku akan meminta mereka untuk ke desa ini, lalu sebas apa permasalahan desa ini ? “ “ Seperti yang anda dengar, semua itu benar adanya, pajak yang tinggi serta kepala desa yang berpoya poya dengan menekan raja atas nama duck arc “ “ Aku mengerti, kita akan lakukan secara bertahap “ “ Baik yang mulia “ Olivia duduk dengan tenang di sisi ku dan ia tidak berkata sedikitpun “ Nona Olivia sepertinya yang mulia memberikan posisi yang sangat penting kepada anda “ sebas “ seperti yang anda lihat tuan sebas “ Olivia tersenyum “ Sebas, dia orang yang selama ini bersama ku, tolong perlakukan dia dengan baik “ “ Tentu saja yang mulia “ sebas
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD