Welcome Home

2067 Words

Saat Xandra memandang sekeliling apartemen mereka, sebuah perasaan hangat merayap di dadanya. Sudut-sudut ruangan tampak rapi dan bersih, bahkan ada vas bunga di atas meja makan yang sebelumnya tidak pernah ada. Sepertinya Zabran benar-benar mempersiapkan semuanya dengan hati-hati. Ia bisa merasakan perhatian dan usaha suaminya dari setiap detail kecil itu. Namun, di balik rasa terima kasih yang ia rasakan, ada juga rasa bersalah yang tak bisa ia abaikan. "Mas, kamu nggak perlu repot-repot begini," kata Xandra sambil menatap Zabran yang sedang membereskan koper kecilnya. Zabran menoleh, tersenyum tipis. "Kenapa nggak? Kamu ini prioritas aku sekarang, Xan. Lagipula, aku nggak keberatan." Xandra menghela napas panjang. Zabran selalu bisa menjawab dengan cara yang membuatnya sulit memba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD