Tatapan yang Berbeda

1600 Words

Pagi itu, suasana rumah orangtua Salwa terasa sepi. Ya kan papanya sudah berangkat bekerja. Ibunya entah ke mana. Biasanya memang ada banyak urusan di luar. Dibilang wanita karir sepenuhnya juga tidak. Tapi memang mamanya cukup sibuk. Sementara mahasiswa-mahasiswa lain tampaknya sudah berangkat lebih dulu ke tempat aksi di depan gedung DPR untuk menuntut penurunan UKT dan mengecam kebijakan komersialisasi pendidikan. Salwa, yang biasanya ikut bergerak, hari ini memilih tinggal di rumah, dengan alasan yang sebenarnya agak samar. Ia masih ingat betul wajah Ahmad yang khawatir ketika ia menanyakan soal ikut atau tidaknya Salwa dalam demo hari ini. Dari pagi, ia sebetulnya sudah bersiap. Tapi Ahmad sepertinya keberatan. "Mas, aku ikut, ya?" tanyanya tadi pagi dengan semangat yang tak ia sem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD