Semendadak Ini

1653 Words

Setelah mandi, Xandra melangkah keluar dari kamar dengan rambut basah yang tergerai. Wajahnya tampak sedikit segar, meskipun lingkaran gelap di bawah matanya masih terlihat. Ia mengenakan sweater tebal yang membuat tubuh kurusnya terlihat lebih kecil. Saat berjalan ke ruang tamu, aroma roti panggang dan kopi yang menguar dari dapur menarik perhatiannya. Di dapur, Novia sedang sibuk menyiapkan sarapan. Wanita itu mengenakan blouse sederhana dengan rambut diikat rapi. Ia tampak cekatan mengoleskan selai ke sepotong roti, lalu menata mangkuk kecil berisi buah potong di atas meja makan. Ia seakan seperti pemilik apartemen ini. Sungguh piawai. Mendengar langkah Xandra, Novia menoleh dan tersenyum ramah. “Ah, kamu sudah bangun,” sapanya, suaranya lembut tapi penuh energi. “Aku siapkan sarapan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD