Di sebuah ruangan mewah yang bernuansa abu-abu, seorang pria yang mempunyai tatapan mata yang setajam silet sedang memarahi bawahannya. Pria yang mempunyai bentuk wajah oval dan bulu mata yang lentik serta rahang kokohnya yang di tumbuhi bulu-bulu halus. Hidung bangirnya menambah lagi pesona pria yang memiliki mata coklat hazel itu. Abizard Demir yang akrab di panggil Abi pria yang memiliki sejuta pesona.
“Kenapa bisa akun sosmed saya di retas dan kenapa semua data-data peribadi saya bisa di ketahui umum dan malah sekarang foto-foto saya juga menyebar di pelbagai laman socmed. Juga akun-akun palsu yang mengatas nama kan saya sehingga menggoda ramai wanita di luar sana. Apa kinerja kalian sudah bisa saya ragukan saat ini?” tanya Abi dengan tatapan penuh mengintimidasi
“M-m-maaf tuan Abi, kami sedang melacak akun yang meretas data peribadi tuan dan akan segera di temukan” Alex di bikin kelabakan menghadapi amukan tuannya.
“Dalam waktu satu kali dua puluh empat jam. Saya mau kalian menemukan siapa yang telah dengan lancangnya membeberkan semua data peribadi saya dan bawa ke hadapan saya. Satu lagi, hapus semua foto-foto saya yang berseliweran di beranda-beranda socmed!” perintah Abi tidak terbantahkan
“Tu-tu-tuan!”
“Apa! Udah gak bisa ngomong kamu iya?” teriak Abi pada Jessy sekretarisnya yang hampir sahaja menangis karna ketakutan.
“Bi-bisa tuan” jawab Jessy yang masih lagi tergagap-gagap
“Ya ngomong! Kenapa malah bengong!” marah pria itu lagi
“Barusan Mike menemukan salah satu penulis n****+ online menggunakan foto tuan yang di unggah di laman X dan di jadikan sebagai cover novelnya” ucap Jessy dengan lugas. Keringat dingin kini mengucur di dahinya menanti amukan yang seterusnya dari sang macan.
Brak!
Abi menggebrak meja di hadapanya. “sialan, temukan juga penulis itu dan siapa pun dia. Bawa juga ke hadapan ku. Sekarang!!” teriakannya kini memenuhi ruangan membuat Jessy dan Alex semakin berkeringat dingin.
“kalo begitu kami permisi dulu tuan” Alex menarik tangan Jessy untuk segera keluar dari ruangan itu yang terasa begitu panas sedangkan ber AC
Abi kembali menghempaskan tubuhnya di atas kursi kebesarannya sembari memijat pelipisnya. Kepalanya pusing memikirkan masalah yang datang seakan tidak memberinya jeda untuk bernafas lega. Sebelumnya Abi di buat shock dengan kabar perselingkuhan tunangannya dari teman dekatnya sendiri
FLASH BACK ON
Arthur mengajak Abi ketemuan di sebuah café yang sering menjadi tempat nongkrong mereka dulu saat hang out bersama. Setelah menunggu hampir lima menit akhirnya Arthur nongol juga.
“Maaf Bro, gue telat. Soalnya jalanan agak macet” Arthur langsung duduk berhadapan dengan Abi yang sudah memesan minuman untuk mereka.
“Gak papa kok. Yang penting kan lo dateng juga” canda Abi.
Obrolan mereka terjeda karna kedatangan waitress yang menghantarkan pesanan Abi tadi. “sila kan di nikmati mas” bicara waitress itu sebelum melangkah pergi meninggalkan meja mereka.
Kedua pria tampan itu kini kembali bungkam. Abi bisa merasakan kalo Arthur menyembunyikan sesuatu darinya. Terlihat jelas dari tampangnya yang gelisah.
“Thur, gue ngerasa lo lagi nyembunyiin sesuatu dari gue. Apa cuman perasaan gue aja?” Abi akhirnya memilih mode to the point aja daripada menebak-nebak tidak pasti.
Arthur menundukkan kepalanya seketika dan kembali mengangkat wajahnya menatap sahabat yang sudah di anggap sodara oleh Arthur.
“Abi, lo berapa lama udah gak ketemuan sama Lisa?”
Nggak nyambung sih sama soalan Abi sebentar tadi karna Arthur menjawabnya dengan soalan juga. Namun Abi tetap meladeni
“Udah sekitar tujuh bulanan gitu. Emangnya napa?” Abi menautkan kedua alisnya
“Kalo gue ngomong, lo jangan ngamuk man.” Pinta Arthur dengan tatapan memelas
“Lo mau ngomong apa? Bicara aja yang jujur Thur, gue gak bakalan marah kok. Gue marah kalo lo lagi nyembunyiin sesuatu dari gue” timpal Abi yang masih lagi berusaha tenang, sedangkan di dalam hatinya siapa yang tahu.
Arthur perlahan merogoh kantong celananya dan mengeluarkan smartphone miliknya. Selang beberapa detik pria itu menghulurkan benda pipih itu kepada Abi memperlihatkan foto Lisa yang sedang berciuman dengan seorang pria asing.
Seketika wajah tampan Abi menjadi pias. Jantungnya seakan tidak mahu berdegup lagi di saat melihat foto-foto tunangnya yang ternyata selingkuh di belakangnya.
“Ini kapan Thur?” tanya Abi yang masih lagi berusaha meredam amarahnya yang sudah sampai di ubun-ubun.
“Bulan kemaren man, saat aku melakukan perjalanan bisnis ke Maladewa.” Jawab Arthur
FLASH BACK OFF
“Arrgh!!” teriakannya sekali lagi menggelegar di ruangan kantornya. Abi bener-bener terpuruk. Pertunangannya bersama Lisa sudah berjalan satu tahun, Lisa, wanita pertama yang telah membuatnya jatuh cinta dan wanita pertama yang membuat dirinya mengambil keputusan untuk keluar dari rumah kedua orang tuanya karna hubungannya bersama Lisa sempat mendapatkan tentangan yang hebat dari mummynya.
***
Sementara itu di suatu tempat yang lainnya, Hani sedang terlibat obrolan seru bersama Mentari alias Tari teman ngehalunya. Ketiga sahabat itu seringkali ngumpul bareng sambil ngerumpi mahu pun berita artis pas ke cerita mistis sehingga mereka mempunyai banyak ide untuk bahan penulisan. Tetapi hari ini hanya mereka berdua, karna Isna, teman satunya lagi belum kelar sama kelas mengajinya.
“Han, ngomong-ngomong tuh foto cowok ganteng banget ya, kalo di mata aku sih sempurna banget gitu. Gak ada cacatnya” bicara Tari menunjukkan foto seorang pria yang di jadiin wallpaper di ponselnya Hani temannya.
“Ho-oh, ni aku download dari aplikasi X. aku juga ngerasa kalo dia tampan. Sempurna banget jadi pangeran khayalan ku. Kayak bukan manusia aja” canda Hani di hujung kalimatnya
“Hush!, bukan manusia?” Tari membeo ucapan sahabatnya membuat Hani terkekeh geli
“Yah, bukan begitu sih maksudnya Tari, maksud aku itu dia itu terlalu sempurna sebagai hamba Tuhan.” Ralat Hani. ”Awas loh jangan ngomong kek gini di depan Isna. bakal di ceramahin entar sama ustazah” tawa Hani meledak juga mengingat sahabat satunya itu sangat berpegang teguh pada ajaran agama.
Tari seketika bungkam terlihat sedang berfikir keras “gimana kalo ternyata omongan kamu itu benar apa adanya Han, gak mustahil kan?” Tari mulai ngawur karna dia itu queennya halu
“Gak mungkin lah Tari, ini jaman moderen. Gak ada unsur-unsur mistis kali selain pocong sama mbak kunti” cerocos Hani gemes
“kita harus percaya sih Han, karna di dunia ini bukan hanya kita aja. Masih ada makhluk lain yang hidup bersama kita. Cuman kadang kita itu gak bisa ngelihat mereka.”Jelas Tari membuat bulu kuduk Hani seketika merinding.
“Udah deh Tari, jangan ngawur kamu ya. tuh noh terusin lagi tu tulisan kamu. Di tunggu sama readers lo. Malah di tanya kapan updatenya” Hani berusaha mengalihkan pembicaraan temannya mengenai hal-hal mistis.
“Iya bawel. Aku juga lagi mikir ni. Aku pengen ajuin synopsis baru deh dan keknya aku udah nemu plot terbaik untuk cerita baru ku” cengir Tari sembari menatap sahabatnya sementara yang di tatap hanya bisa mengkerutkan dahinya
“Judulnya Hani Syakila’s The Vampire Bride” ucap Tari dengan yakinnya sukses membuat Hani seketika menegang
“Sialan kamu Tari. Awas ya kalo sampe kamu ajuin dengan judul itu juga. Maka aku bakalan ngambek sama kamu” ancam Hani
“Kalian lagi ngomongin apaan sih? Kok kelihatannya seru banget” kedua sahabat itu menoleh
“Isna!”