Alea baru sadar jika ada dua panggilan tak terjawab dari Bian ketika ia sudah bersiap untuk tidur. Matanya membulat seketika, tak menyangka pria itu akan meneleponnya. ‘Aku sudah sampai.’ ‘Kamu di mana?’ ‘Kenapa teleponku nggak diangkat?’ Alea lanngsung terduduk. Ia mengetikkan pesan balasan untuk suaminya tersebut. Namun, belum sempat pesan itu terkirim, layar ponselnya sudah lebih dulu berubah menunjukkan sebuah notifikasi panggilan dari Bian. Saking kagetnya, benda pipih di tangan Alea itu pun sampai nyaris melayang dilempar oleh pemiliknya. Alea berdehem beberapa kali, berusaha membersihkan tenggorokannya hingga sebersih mungkin. Ia menarik napas panjang sebelum menggeser ikon telepon berwarna hijau yang ada di layar ponselnya. “H- halo.” ‘Kenapa baru diangkat? Tadi habis ngapai