Suasana makan malam terasa begitu hening. Alea sesekali mencuri pandang ke arah Bian dan Bu Intan yang kompak tak bersuara. Selesai makan, Alea membantu Bi Inah beres-beres. Ia melarang saat Bu Intan hendak bergabung di dapur bersama mereka. “Ibu istirahat aja, ya! Lagi pula ini nggak banyak yang harus dibereskan,” kata Alea. Selesai membereskan dapur dan peralatan makan, Alea pun masuk ke kamar. Tampak Bian sedang sibuk dengan laptopnya. Alea bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sebelum akhirnya bergabung dengan Bian di atas tempat tidur. Alea menghela napas panjang. Ia tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana. Bian tampak seperti belum ada niat untuk memulai percakapan, membuat Alea semakin merasa gelisah. Gadis itu menghela napas panjang berkali-kali. Ia juga bebera