Satu Permintaan.

1143 Words

"Apakah menurut kamu mesin ini rusak?" tanya Revan tanpa menoleh, matanya berfokus pada mesin capit yang sejak tadi tidak bisa dia taklukkan. "Rusak ini mah. Masa dari tadi gagal mulu?" "Katanya ahli," cibir Feeya mulai lelah menunggu Revan mencapai keberhasilan yang semula dia janjikan. "Sudah hampir sejam, Pak. Ganti permainan aja, yuk?" "Enggak, Fee. Kita gak boleh nyerah secepat itu!" Revan membantah, bersikukuh kalau suatu saat dia akan mendapatkan yang dia mau. Sebuah boneka kelinci yang kata Dosen muda itu mengingatkannya pada Feeya, mengatakan kalau keduanya terlihat mirip. Feeya dengan ciri khas dua gigi persis kelinci begitu menggemaskan, Revan jadi ingin memberikannya boneka kembaran. "Sebentar, sedikit lagi. Saya yakin pasti berhasil!" kata Revan yang kelihatannya mulai peg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD