Rutinitas paginya ada menguap. Kemudian melirik ke arah jam weker di atas nakas. Ia beranjak duduk dengan setengah kesadaran masih melayang di alam mimpi. Akhir-akhir ini ia tampak lelah. Banyak persoalan terkait bisnisnya dengan para klien yang cerewet. Ada yang meminta revisi berulang kali untuk sebuah desain interior rumah. Ya, wajar. Karena ia juga dibayar sangat mahal. Namun ada yang berbeda selama beberapa tahun belakangan ini. Apa?
Kantornya bukan lagi sebuah ruangan yang luasnya seperti ruang meeting di kantor ayahnya. Ia setidaknya punya kantor satu lantai di sana. Karyawannya memang tak begitu banyak. Namun sangat membantunya melayani banyak klien mulai dari orang kaya baru hingga pejabat dan artis papan atas. Namanya memang melambung karena dikenal sebagai anak sulung Fadli Adhiyaksa. Itu juga karena karirnya sebagai arsitek. Kini ia masih menekuni bisnis jasanya di bidang desain interior.
Pendapatannya dari melayani rumah pejabat atau artis papa atas tentu tak sebesar jika mendapat proyek gedung bukan? Karena itu, proyek-proyek rumah itu hanya lah proyek sampingan. Namun sebetulnya, ia lebih menyukai hal itu dibandingkan harus mendesain interior gedung yang menurutnya agak rumit. Sampai sekarang ia bahkan belum memiliki rumah sendiri. Hanya memiliki beberapa apartemen yang tersebar si beberapa kota di mana ia hendak melarikan diri dari aktivitas padatnya untuk sejenak di ibukota ini.
Weker berbunyi untuk kedua kalinya, itu pertanda ia harus segera beranjak. Menguap lagi sembari masuk ke dalam kamar mandi. Ini aktivitas rutin namun terkadang ia terlalu malas melakukannya. Usai mandi, prosesi memakai baju akan sangat lama. Karena sebelum itu, ia harus memolesi wajahnya dengan berbagai produk yang cocok untuk wajahnya.
Ia duduk di depan cermin. Sebelum memakai make-up, ia membersihkan wajah terlebih dahulu dengan mencuci muka menggunakan cleanser atau sabun muka. Ini wajib dilakukan untuk menghindari munculnya jerawat pada wajah. Namun tentu saja sudah ia bersihkan saat mandi tadi. Waktu mandinya memang cukup lama. Bayangkan saja, dulu ia tomboy dan tak perduli persoalan wajah. Ketika beranjak dewasa dan duduk di bangku kuliah, ia paham kalau wajahnya adalah asetnya. Ia mengubah perspektif untuk menjadi perempuan tomboy yang apa adanya sejak memolesi wajahnya dengan make up untuk pertama kali dan membuat banyak orang terpesona. Tanpa itu pun sebetulnya sudah cantik. Ia tahu akan pesona itu dan itu lah yang membuatnya sangat percaya diri dalam hal apapun.
Setelah membersihkan muka, ia mulai menggunakan pelembab atau skincare sebelum berdandan. Ini akan membuat kulit menjadi lebih segar dan siap sebelum dipolesi dengan make-up. Katanya begitu. Tapi Fasha juga merasakan efeknya. Wajahnya memang tampak lembap. Meski sebetulnya kulitnya memang sudah lembap seperti itu. Menggunakan skincare juga akan mengurangi risiko wajah dari kerusakan seperti minyak, jerawat, dan lainnya. Mengaplikasikan skincare wajah harus dilakukan secara berurutan. Ia memulai dengan toner, lotion, eye cream, serum, hingga pelembab. Ribet ya? Begini lah perempuan. Apalagi perempuan berkarir sepertinya. Ia banyak menemui klien jadi tak mungkin tampil apa adanya bukan? Terlebih kalau ahrus melakukan presentasi di depan banyak pengusaha atau pun pejabat.
Setelah itu, ia memakai concealer. Concealer digunakan sebagai corrector yang menutupi kekurangan pada wajah yang ingin ditutupi. Concealer bisa diaplikasikan pada kantung mata, jerawat, atau noda merah. Namun Fasha hanya menggunakannya untuk menutupi kantung mata. Ia sadar betul kalau akhir-akhir ini ia memang kurang tidur. Kadang begadang untuk menyelesaikan proyek karena klien yang begitu bawel. Sudah minta direvisi secara dadakan dan langsung mengajak bertemu hasil revisiannya. Lebih parah dosen bimbingan.
Usai menggunakan concealer, ia melanjutkan dengan pemakaian BB Cream atau Foundation. Keduanya digunakan tergantung kebutuhan. Foundation digunakan jika kita menginginkan make-up yang agak berat. Sedangkan BB Cream digunakan untuk tampilan make-up yang lebih ringan. Dan untuk sekedar ke kantor atau menemui klien yang tidak mengharuskannya tampil di depan umum, ia memilih BB Cream. Toh BB Cream-nya tahan lama. Bisa sampai 20 jam. Tidak menyusahkan juga saat solat karena bahannya akan menyeram. Yaa produk mahal memang berbeda. Fasha bisa menghabiskan hampir lima.puluh juta hanya untuk keperluan wajahnya. Tapi barang-barang itu tentunya bisa digunakan untuk waktu yang lama. Kadang bisa sampai setahun untuk produk-produk tertentu yang jarang digunakan. Fasha menilai ini sebagai sesuatu yang disebut minimalis. Minimalis dalam artian barangnya awet karena pemakaiannya cukup lama. Sehingga tidak rugi jika harus membeli barang yang berkualitas dengan harga yang juga sepadan.
Setelah itu, ia menggunakan tabur namun ia lapisi lagi dengan bedak padat. Ia menggunakan bedak tabur dengan tujuan agar dapat lebih menahan minyak. Entah benar atau tidak tapi yang jelas, Fasha bisa merasakannya. Ia tak perlu terlalu banyak menggunakan kertas minyak untuk menyerap minyak wajahnya. Lalu memakai blush on. Ini tentu saja tak boleh lewat. Pemakaian blush on berguna untuk membuat wajah tidak terlihat pucat. Blush on dapat diaplikasikan pada bagian tulang pipi, tengah hidung, atau dagu sesuai keinginan dan kecocokannya pada wajah. Dan Fasha menyapu bagian tulang pipi, tengah hidung, dan juga dagu dengan warna peach. Ia memang lebih menyukai ala-ala perempuan Korea meski jarang menonton drama. Namun selalu update untuk mengikuti gaya busana di sana. Menurutnya, itu lebih cocok dengannya. Simpel tapi menawan. Ia memang kurang suka dengan gaya bold.
Kemudian tidak lupa make-up pada matanya. Make-up pada mata terdiri dari empat langkah. Pertama, gunakan eyeshadow untuk pewarnaan pada kelopak mata. Ada berbagai macam pilihan warna eyeshadow yang bisa dipadu padankan supaya terlihat lebih menarik. Menyesuaikan warna blush on-nya, ia kembali memilih warna peach namun agak sedikit gelap dibandingkan blush on. Hingga membuat matanya tampak cantik sekali. Selanjutnya yaitu penggunaan eyeliner. Dulu, ia belajar cukup lama hanya untuk menggunakan eyeliner. Ia belajar banyak dari internet jika persoalannya untuk berdandan. Rain juga pernah mengajarkannya tapi gadis itu terlalu emosi menghadapinya. Hahaha. Jadi dari pada ia malah bertengkar dengan Rain, ia memilih untuk belajar sendiri saja. Ketiga adalah maskara yang digunakan pada bulu mata. Yang ini juga ada tekniknya agar bulu mata tampak lentik maksimal. Kemudian yang terakhir adalah menggambar alis supaya terlihat lebih tajam dam pekat karena sebelumnya sudah tertutup dengan foundation dan bedak. Sejujurnya ini juga tak bisa disebut menggambar. Karena Fasha hanya perlu memolesnya dengan warna kecoklatan pada alisnya yang memang tak terlalu tebal namun juga tidak tipis. Tampak pas kelebatannya. Sehingga ia tak perlu menggambar. Ia juga tak perlu mencukur karena alisnya memang sudah rapi.
Setelah semuanya langkah-langkah tersebut dilakukan, terakhir adalah pemakaian lipstick.
"Pilih lah warna lipstick yang tidak hanya cantik untukmu namun juga cocok dengan kepribadianmu karena lipstick merupakan bentuk statement dari penampilan kita."
Fasha masih ingat pesan-pesan yang diucapkan okeh sebuah video saat ia belajar menggunakan lipstick dan mengkreasikannya. Ia hanya menggunakan warna sederhana. Masih kombinasi peach dengan warna yang tentu saja lebih terlihat natural untuk bibirnya. Namun kinclong seperti ada gel di bibirnya. Efek lipstick mahal. Setelah itu, ia baru mengatur rambut panjangnya.
Rambut panjang ini tidak sepanjang setengah tahun lalu. Sudah ia potong sedikit. Namun tetap masih panjang. Warna rambutnya masih gelap seperti biasa. Ia sudah jarang mengecatnya. Ia mengecat jika terjadi perubahan mood. Lalau sedang malas, ia hanya akan membuatnya dengan model gelombang supaya terlihat elegan. Tentunya tanpa poni, maksudnya poninya kan panjang dan melewati dagu. Jadi yaa entah masih bisa disebut poni atau tidak. Dengan begitu saja ia sudah tampak sangat cantik. Kalau sedang berkumpul bersama keluarga besarnya, ia hanya mengikat rambutnya dengan gaya rambut cepol balerina dan membiarkan untaiannya terlepas. Gaya rambut cepol balerina adalah s*****a rahasia untuk beberapa cewek saat bepergian. Apalagi kalau hanya bertemu dengan para sepupu sablengnya. Dan untuk ke kantor, ia selalu tampil cantik. Hohoho. Tentu saja ada alasan dibaliknya. Bagaimana kalau pacarnya tiba-tiba mengajak makan siang bersama? Ia harus cantik dong. Maka urusan rambut menjadi semakin panjang dan memakan waktu yang lumayan lama. Ia memakai gaya rambut panjang layer model gelombang yang lebih rumit dibandingkan biasanya, yang bisa memberikan sentuhan rambut lebih tebal. Poni panjangnya yang sampai dagu itu dibuat menjadi model poni curtain agar wajah tidak terlihat lebih tua. Yeah, itu triknya tampil cantik.
Usai mengurus rambut, ia mengenakan baju kemeja berwarna purple. Dengan rok selutut yang beraksen ruffle berwarna ungu gelap. Cantik? Bangeeet. Tasnya simpel yang berwarna senada dengan heels-nya, yaitu cream. Begitu keluar dari kamar, ia selalu tampak wow. Tata yang paling mengaguminya. Rain tak begitu perduli. Hahaha. Ia tahu kalau semua orang juga akan berbicara jika kakaknya jauh lebih cantik dibandingkan dengannya. Ia sudah terbiasa mendengar hinaan itu. Sudah menerimanya juga dengan ikhlas.
"Ada Pandu?"
Ayahnya bisa langsung menebak kalau anaknya terlalu over dalam hal penampilan. Caca hanya tersenyum kecil. Sudah sangat paham dengan kelakuan Fasha semenjak berpacaran dengan Pandu.
"Nanti pas makan siang."
Ayahnya mengangguk-angguk. Ia hanya memastikan kalau rok itu tidak terangkat ketika Fasha duduk. Hahaha. Bagaimana pun ia adalah ayah yang sangat protektif. Usai sarapan, mereka berangkat. Rain tidak akan menebeng hari ini. Ia belum berniat ke kantornya di jam sepagi ini. Sementara Fasha baru saja membunyikan klakson ke arah tetangga depan. Dina baru keluar. Sepertinya juga bersiap untuk berangkat. Sementara ia sudah mengemudikan mobil baru. Yeah, ganti mobil adalah hal wajib. Ia hanya mengganti mobilnya yang sekarang sudah tak menggunakan bahan bakar solar dan sejenisnya. Namun listrik. Saat ini, sudah banyak isi ulang listrik bahkan hingga di tol-tol. Seiring dengan perkembangan zaman, pada produsen mobil juga mulai mengurangi bahkan meniadakan mobil berbahan bakar fosil.
Fasha menekan pedal gas mobilnya lebih kencang lagi dan menebas jalanan Jakarta yang mulai padat. Mobilnya tampak keren. Merk Audi makin maju di tahun ini. Dengan melihat siapapun yang berada dibalik mobil itu, mereka tahu kalau pemiliknya bukan lah orang yang sembarangan. Kalau bukan anak konglomerat, pejabat atau artis yang sukses, atau mungkin pengusaha yang tak kalah sukses? Menilik harganya juga tak main-main dan mencapai lima miliar itu. Meski ini terhitung murah untuk pendapatan Fasha yang dahsyat itu.
Ya, dia Fasha Adhiyaksa. Gadis yang sangat mempesona dan seolah sempurna. Cantik, cerdas, kaya, dan berpegang teguh pada prinsip.
Rambutnya bagai terkibas angin ketika ia keluar dari mobil dengan anggun dan elegan. Dalam satu langkah menuju lift, semua mata akan tertuju padanya. Si anak pemilik perusahaan besar ini. Ia memang kaya karena keluarganya. Tapi ia tetap bekerja keras untuk mendapatkan apa yang ia miliki saat ini. Masalah buat lo?
@@@