Samun the Monster of Bush 4

1544 Words
“Rezen!!” panggil para Prajurit berkali-kali, mereka berkeliling mencari sang kepercayaan dari Abraham yang kini hilang entah kemana, tidak hanya para prajurit bahkan kelima Pangeran pun ikut serta mencari keberadaaanya malam itu, “Zumon, bukankah kau dapat menggunakan penglihatanmu itu?” kedua mata Pangeran Zhumon kini menoleh menatap Pangeran HanXi lan yang baru saja berucap padanya, “ya, aku bisa melihat… namun aku tidak bisa mengetahui keberadaannya, karena posisi kita berdiri saat ini adalah tempat dimana kita menemukannya bersama dengan monster itu” jawaban dari Pangeran Zhumon membuat Pangeran Hanxi lan maupun ketiga Pangeran lainnya mengerenyitkan dahi mereka, “jadi kita hanya menunggunya di sini??” pertanyaan yang dilontarkan oleh Pangeran Taber saat itu membuat Abraham meringis tidak terima, “kita tidak bisa diam saja, jika kau mengatakan hal seperti itu… kemungkinnan mereka sudah ada di sini dan kita tidak dapat melihatnya, atau mereka berada di ruang ilusi yang sengaja diciptakan oleh Samun, karena aku dengar monster semak itu bisa menggunakan ilusi untuk mengelabui musuhnya” jelas Abraham yang kini menoleh menatap Pangeran Zhumon yang tersenyum setelah mendengar ucapan dari Abraham, Satu telunjuknya ia perlihatkan pada mereka yang berkumpul di sana yang menatapnya saat itu, “satu hal lagi, ab… antara Rezen yang masuk ke dalam ilusi, atau kita yang terjebak di dalam ilusinya” ucapan yang keluar dari mulut  Pangeran Zhumon membuat mereka membelalakan matanya dan menoleh ke arah langit, untuk mengecek apakah benar hal yang diucapkan oleh Pangeran Zhumon saat itu, “jika benar kita terjebak, lalu bagaimana kita bisa menemukan Rezen?! kita harus menghubungi ayah untuk menolong kita!” ucap Pangeran muda William terdengar panik saat itu, ia segera mengeluarkan semacam benda yang menyerupai kalung dan ia membisikan sesuatu ke dalamnya… ya, itu adalah kalung ukuqonda*, Melihat kalung itu membuat Abraham tersadar akan satu hal, “aku bisa menggunakan telepatiku untuk memanggil Rezen!” ucapan Abraham saat itu diberi anggukan setuju oleh Pangeran Hanxi lan, “tunggu apa lagi, panggilah dia!” titah Pangeran Hanxi lan yang membuat Abraham segera menganggukkan kepalanya dan kemudian memejamkan mata.   Rezen, jika kau mendengarkanku maka jawablah dengan segera!. itulah sekiranya telepati yang dikirimkan oleh Abraham untuk Rezen.   Saya mendengar anda, tuan… apakah anda baik-baik saja?. mendengar jawaban dari Rezen membuat Abraham semakin memfokuskan dirinya dan kembali mengirimkan telepati padanya,   Tidak, ini buruk! Zhumon baru saja berucap dan kurasa kami masuk ke dalam ilusinya. Itulah isi dari pesan yang Abraham kirimkan,   Jadi apa yang mesti saya lakukan, pangeran? Monster itu terus mendesak saya untuk berlari menjauhi hutan ini, dia ingin membuat saya meninggalkan kalian semua. Mendengar hal itu membuat Abraham membuka kedua matanya dan menatap Hanxi lan dengan tatapan yang amat serius, “kakak, apakah kau bisa melihat sebuah aura??” tanya Abraham yang tiba-tiba saat itu membuat Pangeran Hanxi lan mengerenyitkan dahinya dan mengangguk pelan, “ada apa?” tanya Pangeran Hanxi lan membalas Abraham yang kini menunjuk ke arah pepohonan yang mengelilingi mereka saat itu, “dapatkah kaka melihat aura di sekitar kita??” kedua mata Pangeran Hanxi lan kini menoleh ke arah pepohonan itu, ia terdiam cukup lama untuk memfokuskan dirinya di sana dan pada akhirnya ia menganggukkan kepalanya setelah ia melihat sebuah warna yang tidak terlalu pekat muncul di sela-sela pepohonan itu, “kelabu, itu warna kelabu dengan warna yang nyaris seperti lumpur” ucap Pangeran Hanxi lan seraya menoleh menatap Abraham yang kini mengangguk dan kembali memejamkan matanya untuk berkonsentrasi,   Carilah gumpalan warna kelabu, kami terkungkung oleh gelembung ilusi gunakan teknik akarmu untuk memecahkannya. Ucapan abraham saat itu bagaikan perintah bagi Rezen yang kini mengiakan hal tersebut. “tak ada yang dapat kita lakukan selain menyimpan energi yang kita miliki saat ini” ucapan Abraham yang saat itu membuka kedua matanya pun diberi tatapan tidak paham dari Pangeran Taber, “kenapa seperti itu? Kita bisa memecahkan ilusi ini adari dalam bukan?” digelengkannya kepala Zhumon yang kini menatap Pangeran Taber, “ini adalah gelembung ilusi dan ini juga merupakan gelembung hisap, jadi jika kita mengeluarkan tenaga kita begitu saja, maka itu akan membuat monster ini menjadi kuat dan kita semakin melemah” penjelasan yang diucapkan oleh Pangeran Zhumon yang kini mengambil tempat untuk kemudian terduduk di samping Pangeran Hanxi lan yang juga mengangguk menyetujui ucapan Abraham, “abraham benar, lebih baik kita menyimpan energi yang kita punya sebaik mungkin” penjelasan dari Pangeran Hanxi lan akhirnya membuat Pangeran Taber, Pangeran muda William dan para Prajurit kini terduduk di sana dan menunggu kedatangan Rezen. …   “kau tidak akan pernah menemukan mereka!!” ucapan itu menginterupsi sunyinya malam, meskipun demikian Rezen masih mampu untuk memfokuskan diri pada sekitar dan menelisik di manakah gelembung yang dimaksud oleh sang Pangeran. Sial! Aku tidak dapat melihat gelembung itu. Itulah kata yang terucap di dalam pikiran Rezen, gunakan teknik akarmu untuk memecahkannya. Satu hal yang ia ingat dari perintah Abraham beberapa saat yang lalu membuat Rezen tersadar, ‘jika aku tidak dapat melihatnya… tapi akarku dapat merasakannya’. Menyadari hal itu membuat Rezen segera menghempaskan kedua tangannya ke bawah dan membiarkan akar-akar pohon Ek yang muncul dari kedua tangannya, menjalar masuk ke dalam tanah dan menyebar ke setiap sisi hutan yang kemudian akar tersebut timbul dari dalam tanah dengan amat keras yang berakhir dengan terdengarnya sebuah suara pecahan kaca dari salah satu sudut hutan di sana, yang akhirnya membuat Rezen segera berlari menghampiri sumber suara.   Langkah Rezen seketika berhenti sejenak ketika menatap ke arah sebuah semak yang tengah meliliti kelima pangeran beserta para prajurit yang tengah terlelap saat itu, ia segera berlari dan segera mengeluarkan mereka satu persatu setelah menyadari bahwa mereka nyaris termakan oleh Samun yang kini terdiam tak berkutik karena tertusuk akar-akar milik Rezen yang masih menancap di tubuhnya. “Pangeran!” panggilan Rezen yang sata itu mengguncang tubuh Abraham membuat sang pemilik tubuh segera membuka kedua matanya dan begitu pula dengan Zhumon yang kini berdiri menghampiri Samun yang terluka cukup parah, Rezen bergantian membangunkan para pangeran dan kemudian para prajurit lainnya, “kau berhasil menemukan kami, yeay!” pekik Pangeran muda William amat senang, ia melompat-lompat riang seolah tenaganya tidak terhisap oleh gelembung yang sempat membelenggu mereka beberapa saat yang lalu, berbeda dengan keempat pangeran lainnya yang kini berjalan menatap monster itu dari jarak dekat, “jadi… ini yang namanya samun?” pertanyaan yang ditanyakan oleh Pangeran Taber diberi anggukan oleh Pangeran Zhumon, mereka semua serempak menatap sesosok monter dengan tubuh yang cukup tinggi dan terbuat dari batang pohon serta dedaunan yang membentuk sebuah tubuh wanita. “b..bagaimana bisa… a..karmu… me.. lukaikuhh?!” geram Samun menoleh menatap Rezen yang berdiri berdampingan dengan Pangeran Hanxi lan dan Pangeran Zhumon, Mendengar hal itu membuat Pangeran Zhumon terkekeh dan berjalan semakin mendekati Samun, “karena dia… bukanlah tandinganmu” ucapan yang terlontar dari Pangeran Zhumon membuat Samun menggeram marah, tidak seperti keempat pangeran lainnya yang terkejut dengan geraman Samun, Pangeran Zhumon lebih memilih untuk merentangkan tangan kanannya seraya menggumam, “laka*”. Sebuah sinar berwarna violet yang pudar keluar begitu saja dari tangan Pangeran Zhumon yang ia rentangkan, cahaya itu kemudian menjalar dan membelenggu Samun yang terdiam tak berdaya di hadapannya. Cahaya itu sangat lembut hingga mereka-mereka yang ada di sana dapat menyaksikannya, ketika Samun perlahan tertekan dan mengecil hingga akhirnya menjadi sebuah batu kristal berwarna hijau daun yang menyala yang kini berada dalam genggaman Pangeran Zhumon.   Diliriknya mereka ketika cahaya yang muncul dari tangan kanannya menghilang dan tergantikan oleh batu tersebut, “kita berhasil mengurungnya” ucapan dari Pangeran Zhumon saat itu membuat mereka semua takjub dengan keahlian yang dimiliki oleh Pangeran Clairchanter. “kita berhasil!! kita mendapatkannya, apakah kita akan me..- Ucapan Pangeran muda William yang antusias saat itu terputus oleh tindakan Pangeran Zhumon yang saat itu melempar batu tersebut dengan sangat kuat hingga melambung amat jauh dari hadapan mereka semua. “...” Keheningan sempat terjadi, ketika mereka mencerna apa yang baru saja dilakukan oleh Pangeran dari Clairchanter atau yang mereka kenal dengan nama Pangeran Zhumon beberapa detik yang lalu, “kau bodoh?! kenapa kau buang batu itu begitu saja?!!” u*****n pun terlontar dari mulut Pangeran Hanxi lan yang kini menggema di tengah hutan malam itu, sedangkan yang lain masih terkejut atas tindakan yang dilakukan oleh Pangeran Zhumon, “tidak, aku benar melakukannya” jelas Pangeran Zhumon membela diri  seraya berjalan menghampiri tas miliknya yang tergeletak tak jauh dari sana, “bukankah perjalanan yang kita lakukan untuk menangkap para monster? Kenapa kau malah melemparnya?” tanya Pangeran Hanxi lan lagi, ia masih merasa tidak habis pikir dengan orang yang satu ini, “aku mengatakan mengurung saat itu, dan bukan menangkapnya” jelas Pangeran Zhumon seraya menatap Pangeran Hanxi lan dengan jarak yang amat dekat, sebelum akhirnya ia melangkah menjauhi dirinya yang kini menghela nafas dengan cukup berat, “jadi dia hanya mengurung dan membuangnya? Dan aku begitu antusias untuk ikut dalam perjalanan ini karena mengira bahwa ia akan membawanya pulang serta memberikan beberapa monster itu untukku…? bagus sekali niat picik dan bodohmu itu Xi lan, ba~gus sekali” gumaman yang ditunjukan Pangeran Hanxi lan untuk dirinya sendiri membuat Abraham terkekeh, Pangeran Taber serta Pangeran muda William terkejut dan Rezen tersenyum, “jadi niat awalmu sudah buruk dalam perjalanan ini, kakak?” ucapan yang dilontarkan Abraham yang saat itu terkekeh padanya pun segera menapat pukulan ringan dari Pangeran Hanxi lan. Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka, perjalanan mencari monster yang dinilai cukup menganggu dan tujuan mereka selanjutnya adalah Hutan Sunyi. to be continue.  * Kalung ukuqonda atau kalung telepati adalah sebuah alat yang diciptakan oleh Kerajaan Es untuk memberikan sebuah sinyal pertolongan jika-jika Raja atau Anak Raja tengah berada dalam situasi yang berbahaya.  * Laka (pengunci) salah satu keahlian yang langka yang dimiliki oleh Pangeran Zhumon, keahlian pengunci ini adalah keahlian di mana seseorang yang mendapatkannya mampu mengunci sesosok monster baik besar maupun kecil ke dalam sebuah kungkungan yang akhirnya menjadikan mereka sebuah batu kristal kecil.  Batu tersebut hanya sebesar genggaman anak-anak, batu-batu itu nantinya memiliki warna yang sesuai dengan aura dari monster-monster yang terkurung.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD