Searching the monster of Nightmare (underworld stories) 6.

916 Words
{Ziren 2} “kau memanggilku, Rezen?” ucap Joustava padanya, ia bertanya seraya melebarkan jumbainya, dan hal itu membuat Pangeran Taber serta beberapa Prajurit merasa takut terhadapnya, “bisakkah kau membantu kami?” pertanyaan yang terlontar dari Rezen membuatnya terkekeh dengan nada yang lumayan rendah, hingga hal itu membuat mereka-mereka menduga bahwa naga itu adalah naga yang jahat, “tentu, apa yang harus aku lakukan dengan centaur itu? Apakah kau ingin aku untuk membunuhnya?” tanya Joustava dan dengan segera Rezen menggeleng untuk menampik pertanyaan Joustava, “justru aku ingin menyelamatkannya dari lumpur hidup itu, apakah kau bisa membakar lumpur yang sudah beku ini hingga ia mati??” dan penjelasan dari Rezen kembali membuatnya tertawa, “tidak perlu di bakar, aku bahkan bisa merasuki lumpur itu dan mematikkannya dari dalam” timbal Joustava sang naga Elemen yang kini menyunggingkan senyuman yang kini memperlihatkan gigi tajamnya yang menyeramkan, “jika kau bisa melakukannya, lakukanlah. Lebih cepat maka itu lebih baik” diliriknya dengan tajam Pangeran Abraham yang saat itu berucap, ia merasa kesal karena mendengar ucapan yang ia katakan layaknya memerintah dirinya, dan itu tidak dapat ia terima, Baru saja sang naga hendak melontarkan ketidak sukaannya, Rezen segera melayangkan perintah yang akhirnya membuatnya bungkam dan menuruti apa yang diperintahkan oleh Rezen padanya, dan perintah Rezen ialah “Pangeran Ab benar, lebih cepat maka itu akan lebih baik, Joustava”. Sang naga pun dengan cepat mengeliat dan masuk ke dalam lumpur beku itu, dan benar saja, tidak butuh waktu yang lama, lumpur itupun berubah menjadi pasir yang terlewat halus dan hal itu membuat Ziren sang Centaur berhasil ditarik oleh mereka dan menjauhi lumpur tersebut, “tugasku selesai, aku akan segera kembali” ucap Joustava yang kala itu memperlihatkan kepalanya saja di genangan pasir halus itu, mendengar Joustava berucap membuat Rezen menganggukkan kepalanya mempersilahkan sang naga untuk pergi, “terima kasih, Joustava” itulah hal yang diucapkan oleh Rezen padanya, “tak masalah… oh! dan Rezen” panggil sang naga yang membuat Rezen kembali menoleh menatap Joustava yang kini menatapnya “jangan berlama-lama di tempat terkutuk ini, karena bisa saja aura dari tempat ini mengikuti langkahmu kemanapun itu” dan setelah menwanti-wanti Rezen, ia pun tenggelam dan segera pergi dari sana, sesuai dengan apa yang telah ia ucapkan, Mendengar pesan yang disampaikan dengan sungguh-sungguh oleh Joustava sang naga elemen, membuatnya kini menolehkan kepala untuk menatap Pangeran Hanxi lan yang juga mendengarnya, dianggukkannya kepala Pangeran Hanxi lan mengerti mengenai hal itu.   Mereka merasa senang karena Ziren sang Centaur kini berhasil diselamatkan, namun sang Centaur menangis karenanya, merasa bahwa ada yang salah membuat Abraham akhirnya mendekati Ziren dan bertanya, “apa yang membuatmu menangis, Ziren??” itulah pertanyaan yang dilontarkan oleh Abraham yang membuat Ziren menoleh menatapnya dengan sedih,  “aku memang sudah terbebas darinya, tapi aku merasa bahwa lumpur itu menghancurkan tulang kakiku… aku sedih karena aku tidak bisa berjalan lagi” itulah kesedihan yang ia tangisi saat ini, kedua mata Abraham kini menoleh menatap mereka yang menunggu penjelasan Ab mengenai jawaban dari Ziren, “dia merasa bahwa kakinya sudah remuk, dan dia sedih karena tidak akan bisa berjalan karenanya” jelas Abraham dan itu membuat Pangeran William memberengutkan wajahnya merasa ikut sedih karenanya, ya… jika bisa dikatakan bahwa Pangeran William memang anak yang perasa dan sensitif. Mendengar penjelasan Abraham mengenai kesedihan Ziren sang Centaur pun membuat Pangeran Zhumon menghela nafasnya dan berjalan mendekati sang Centaur, ia mengusap kaki belakang Ziren yang remuk, dan ia pun berbisik “factus Recupera*” dan seperti mantra penyembuhan yang ia gunakan kepada tuan Muskar sang beruang, cahaya putih lembut pun muncul dari telapak tangan Pangeran Zhumon dan kemudian cahaya tersebut menyerap ke dalam kulit Ziren sang Centaur yang akhirnya membuat kedua kaki belakang miliknya sembuh dan ia bisa berjalan kembali. Merasa bahagia karena kakinya dapat kembali sembuh, ia melompat dan berlali mengelilingi mereka semua dengan sangat riang, ia pun menjabat tangan satu persatu dari mereka yang kini tertawa menyadari sifat Ziren sang Centaur yang ternyata sangat menyenangkan dan tidak sesuai dengan rupanya yang menyeramkan. “terima kasih banyak karena kalian telah menolongku dan menyembuhkanku! Terima kasih… terima kasih… terima kasih… “ itulah yang ia ucapkan hingga Abraham tertawa mendengarnya, dan setelah ia menjelaskan kepada mereka yang tidak mengerti, mereka pun ikut tertawa karena senang, “kami juga senang dapat menolongmu di sini, Ziren” ucap Pangeran Taber seraya menepuk bahu Ziren sang Centaur yang kini mengaung dan tersenyum, “aku tidak memiliki apapun untuk membalas budi kalian saat ini, tapi aku berjanji akan membayarnya jika kita bertemu lagi di kemudian hari, dan mampirlah lagi ke sini, maka aku akan memberikan berry yang segar untuk kalian semua!” dan ia pun berucap demikian, hingga Abraham kembali menganggukkan kepalanya, dan menyampaikan hal tersebut pada teman-temannya, “kami akan kemari jika kami memiliki waktu di masa mendatang, Ziren” penjelasan yang dilontarkan oleh Pangeran Zhumon pun membuatnya mengangguk mengerti, “kalau begitu, kami permisi, karena kami harus melanjutkan perjalanan kami menuju bukit tiga” dianggukannya lagi kepala Ziren ketika mendengar ucapan yang terlontar dari Rezen yang akhirnya membuat Ziren sang Centaur pun memeluk mereka satu persatu untuk berpamitan, dan ia pun pergi meninggalkan mereka setelah menunjukkan arah sungai yang mereka maksud malam tadi,   Setelah Ziren sang Centaur pergi meninggalkan mereka, akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanan menelusuri Underworld untuk akhirnya sampai ke tujuan mereka yakni Bukit tiga.     Dan itulah kisah mengenai makhluk Underworld yang kedua, ialah Ziren sang Centaur, sesosok makhluk bertanduk rusa, berkepala singa, berbadan dan bertangan manusia serta bagian bawahnya adalah tubuh banteng yang menyeramkan. Yang ternyata memiliki sifat periang yang tertolong oleh kelima Pangeran serta tujuh orang lainnya dari pasir hidup yang sempat meremukkan tubuhnya. to be continue.  *Factus Recupera adalah mantra penyembuh yang dikhususkan untuk mengembalikan tubuh yang hancur atau remuk, manta ini dikutip dari : Clairvoyant, Enchanter and the goddess -Nara Eander (dreame).  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD