"Hukuman!" Aku tidak menyukai jenis perdebatan ini. Aku akan menyanggah apapun yang dikatakan laki laki itu. "Kamu jangan sok menjadi orang yang benar, dan menganggap bahwa semua orang itu salah!" "Dia memang salah ko, dia yang--" "Kalian ngomongin apa sih?" Ku lihat dari arah belakang, Aron, Adam dan Ribas datang. Terpaksa ku hentikan ke marahan ini. Aron menghampiriku dan memberikan ku es krim. "Ini rasa stroberry yang paling kamu sukai, em." Aron memberikan es krim itu, dan aku menerimanya dengan senang hati, tentu saja. Kepalaku yang mengepul akibat Arkana pun mulai mereda. "Thank's" ujarku. Ku merasakan Arkana menatap ku lekat. Aku enggak peduli karena aku serius dengan marah padanya. "Pulang sekolah mau ke mana, em?" tanya Aron lagi. "Ngapain, tanya terus!" cetus Ar