Perasaan Emeral

1660 Words

Emeral POV. "Aku belum pernah mengajak kamu masuk ke dalam ruang melukis ku, karena aku takut kamu melihat apa yang aku lukis." Akhirnya Leo mengajak ku masuk ke dalam ruang melukis itu. Ini kali pertama dia mengajak ku setelah dua tahun persahabatan kami. "Kamu keren banget." aku harus memanfaatkan semua kesempatan ini. Melihat apa saja yang ingin aku lihat. Karena setelah ini, mungkin aku enggak akan memiliki kesempatan lagi. "Aku sangat suka melukis dan menulis." ujarnya. "Tidak. Kamu bukan hanya hebat dalam menulis dan melukis. Kamu juga hebat dalam memasak." ujarku. Dia mengambil satu lukisan seorang gadis berseragam SMA yang sedang menatap senja membelakangi sin pelukis. "Ini siapa? kayanya cantik banget?" kuusap lukisan itu, karena rasanya seperti nyata. "Coba tebak,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD