Morgan menghentakkan tangannya dengan sangat keras, sehingga cengkraman itu terlepas dengan segera. Itu semua karena ia melihat seringai di balik senyum yang ditampilkan oleh Vallen tadi. Entah mengapa, sepertinya Morgan sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaannya sendiri. “Jangan bodoh, Mo! Kau pikir aku wanita yang lemah? Atau kau memang baru mengenalku kemarin sore?” tanya Vallen dengan suara serak karena sejujurnya ia sedang berusaha menahan isak tangisnya. Morgan yang mendengar pertanyaan Vallen pun akhirnya menyadari bahwa memang selama ini Vallen hanya berpura-pura hilang ingatan saja. Vallen masih mengingat dengan jelas semua yang pernah terjadi antara mereka berdua sejak belasan tahun silam. Morgan terduduk lemas mengetahui kenyataan ini. Ia sendiri tidak menyangka bahwa terny