“Pelankan suaramu saat kau berada di dalam wilayah kekuasaanku!” Sebuah suara bass yang tinggi dan seperti sedang meredam amarah terdengar setelah Cristian menghardik Vallen. Vallen dan Cristian serempak menoleh dan melihat kedatangan seorang penguasa nomor satu di dalam mantion ini. Wajahnya merah padam, rahangnya mengeras. Bahkan, urat lehernya terlihat jelas dari kejauhan. Kedua tangannya mengepal dengan sangat erat. Vallen tidak pernah melihat ia dalam keadaan semarah itu sebelumnya, entah itu pada dirinya ataupun pada orang lain. “Maaf, aku tidak bermaksud untuk bersikap lancang. Tadi, aku datang dan tidak ada siapapun di luar. Jadi, aku pikir kau mungkin sedang menikmati harimu di taman. Jadi, aku berinisiatif untuk berkeliling sambil melihat barangkali aku bisa menemukan adik dan