“Bagaimana rencana kerja samamu dengan Morgan?” tanya tuan Zang pada Cristian penuh dengan tatapan menelisik. “Aku sedang mengatur jadwal ulang dengannya, Dad. Kemarin, dia membatalkan karena satu hal tak terduga,” jawab Cristian dan menunduk pada tuan Zang. “Intinya, merendah saja di depannya. Apapun yang dia katakan, jangan membantahnya. Bagaimanapun, kita pernah bersalah padanya di masa lampau,” ucap tuan Zang lagi seakan mengingatkan Cristian tentang peristiwa sepuluh tahun silam. “Baik, Dad. Aku akan menuruti semua yang dia minta. Bahkan, jika dia menginginkan nyawaku sebagai pertukaran kerja sama ini,” terang Cristian dengan nada sedikit menyindir. Tentu saja tuan Zang paham betul maksud dari ucapan Cristian padanya itu. Selama ini memang Cristian mengerti sebatas apa kasih sayan