Reiner mengatupkan mulutnya seraya menatap Jasmine dengan tatapan sulit diartikan. Gadis ini tidak tahu bahwa Reiner kembali untuk menjemputnya.
Baguslah Jasmine tidak tahu, Reiner tidak mau gadis ini menjadi besar kepala karena merasa diperhatikan.
"Saya tahu kamu pintar menggoda. Tapi jangan pernah menggoda saudara saya sendiri apalagi Evano!"
Jasmine menghela napas panjang. Apa lagi sekarang? Pria ini seakan punya seribu cara untuk menyakiti Jasmine. "Aku tidak pernah menggoda siapapun, Reiner. Aku juga tidak menggoda Evano." Jasmine membela diri dengan suara lelahnya.
"Kamu pikir saya akan percaya setelah melihat interaksi kalian berdua di acara tadi?"
"Kami hanya mengobrol. Tidak lebih."
"Bohong!" sergah Reiner geram, "Jelas-jelas kalian mengobrol seperti sepasang kekasih! Evan
